NEW DELHI, KOMPAS.com - Tim penyelamat dan keluarga mencari melalui gerbong kereta yang hancur pada hari Minggu (4/6/2023) untuk mencari lebih banyak korban kecelakaan kereta api terburuk di India dalam lebih dari dua dekade.
Kegagalan sinyal diduga muncul sebagai kemungkinan penyebabnya.
Setidaknya 288 orang tewas pada hari Jumat (2/6/2023) ketika sebuah kereta penumpang keluar jalur dan menabrak satu lagi di dekat distrik Balasore di negara bagian timur Odisha.
Baca juga: Kompensasi Korban Tewas Kecelakaan Kereta India Hampir Rp 179 Juta
Dilansir dari Reuters, lima mayat tampak dibawa ke sekolah yang digunakan sebagai kamar mayat di dekat lokasi kecelakaan pada Minggu pagi.
"Kami tidak tahu berapa banyak lagi jenazah yang akan datang," kata seorang petugas kesehatan.
Indian Railways mengatakan mengangkut lebih dari 13 juta orang setiap hari.
Tetapi monopoli yang dikelola negara memiliki catatan keamanan yang tidak merata karena infrastruktur yang menua.
Perdana Menteri Narendra Modi, yang menghadapi pemilihan umum tahun depan, mengunjungi tempat kejadian pada hari Sabtu (4/6/2023)
Dia berbicara dengan petugas penyelamat, memeriksa reruntuhan dan menemui beberapa dari hampir 1.200 orang yang terluka.
South Eastern Railway mengatakan laporan awal menunjukkan bahwa kecelakaan itu akibat kegagalan sinyal.
Baca juga: PM Narendra Modi: Pelaku Penyebab Kecelakaan Kereta India Akan Dihukum Berat
Kecelakaan itu terjadi ketika salah satu kereta keluar dari jalur utama ke jalur samping dan bertabrakan dengan kereta barang stasioner, yang menyebabkannya tergelincir dan selanjutnya bertabrakan dengan kereta masuk ketiga, menurut seorang pejabat kereta api yang menolak untuk diidentifikasi.
Kereta penumpang bergerak dengan kecepatan mendekati 130 kph (81 mph), kata pejabat ini.
Pekerja dengan alat berat sedang membersihkan jalur yang rusak, kereta api yang rusak, dan kabel listrik, sementara kerabat yang putus asa menyaksikan.
-Baca juga: Total Korban Tewas Kecelakaan Kereta India 288 Orang, Pencarian Korban Selamat Diakhiri
"Kami dipanggil polisi dan diminta datang," kata Baisakhi Dhar dari negara bagian Benggala Barat, mencari suaminya Nikhil Dhar.
Dia mengatakan koper dan ponsel suaminya telah ditemukan tetapi tidak memiliki informasi tentang keberadaannya.
Lebih dari 1.000 orang terlibat dalam penyelamatan, kata Kementerian Kereta Api di Twitter.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Kereta di Odisha India, Korban Tewas Naik Lagi Jadi 288 Orang
"Targetnya Rabu (7/6/2023) pagi seluruh pekerjaan restorasi selesai dan rel sudah bisa berfungsi," kata Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw.
Di sebuah pusat bisnis tempat jenazah diambil untuk identifikasi, puluhan kerabat menunggu, banyak yang menangis dan memegang kartu identitas serta foto orang-orang terkasih yang hilang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.