KYIV, KOMPAS.com - Berikut rangkuman hari ke-465 serangan Rusia ke Ukraina Jumat (3/6/2023), dilansir dari Al Jazeera.
- Kepala pasukan bayaran Rusia Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan bahwa hampir semua pejuangnya telah mundur dari kota Bakhmut, Ukraina timur yang direbut. Prigozhin mengatakan 99 persen unitnya telah meninggalkan kota.
Baca juga: Ukraina Siap Serang Balik Rusia, tapi Zelensky Khawatir Banyak Korban
- Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa kelompok pasukan khusus Chechnya Akhmat melancarkan serangan di dekat kota Marinka di wilayah Donetsk Ukraina timur.
- Legiun Kebebasan Rusia, pasukan pro-Ukraina, mengatakan pihaknya memerangi pasukan Rusia di pinggiran sebuah desa di wilayah Belgorod Rusia tepat di perbatasan dengan Ukraina. “Kami melakukan pertempuran aktif di pinggiran desa Novaya Tavolzhanka di wilayah Belgorod. Sayangnya, ada pasukan yang terluka, tetapi kebebasan dimenangkan melalui darah,” kata legiun tersebut.
- Pasukan Ukraina di Kyiv mengatakan mereka menembak jatuh 36 rudal dan drone Rusia di dalam dan sekitar ibu kota semalam, dengan dua orang terluka oleh puing-puing yang berjatuhan sebelum pihak berwenang mengangkat peringatan serangan udara di sebagian besar negara. Rusia telah meluncurkan sekitar 20 rudal dan serangan drone ke Kyiv sejak awal Mei.
- Dua orang tewas dan enam lainnya luka-luka di wilayah perbatasan Rusia Belgorod setelah penembakan hebat dari sisi Ukraina, menurut pejabat Rusia. Dua anak termasuk di antara yang terluka.
- Seorang pejabat Rusia di Donetsk mengatakan sedikitnya tiga orang tewas dan empat lainnya luka-luka, termasuk seorang gadis berusia tiga tahun, akibat penembakan Ukraina di kota Makiivka. Pasukan Rusia membom wilayah Kharkiv, menewaskan dua orang dan melukai empat lainnya, menurut The Kyiv Independent.
- Seorang pejabat yang ditempatkan Rusia di Zaporizhia mengatakan pasukan Ukraina menembaki kota pelabuhan Berdyansk yang dikuasai Rusia dan sedikitnya sembilan orang terluka. Gubernur Ukraina untuk wilayah Zaporizhia mengatakan bahwa setidaknya dua orang tewas dan empat lainnya luka-luka akibat serangan Rusia di sebuah desa, sementara seorang pejabat yang dipasang Rusia mengatakan pasukan Ukraina menyerang kamp rumah sakit di bagian pendudukan wilayah Zaporizhia.
Baca juga: Menhan Ukraina Tolak Proposal Damai dari Indonesia yang Diajukan Prabowo
- Presiden Ukraina Volodymr Zelensky mengeluh tentang masalah dengan tempat perlindungan serangan udara Kyiv setelah penduduk melaporkan kekurangan bunker, mengunci bunker dan membatasi akses ke sana.
- Polisi Ukraina menangkap empat orang dalam penyelidikan atas kematian tiga warga sipil yang dikurung dari tempat perlindungan serangan udara selama serangan Rusia. Seorang gadis berusia sembilan tahun, ibunya, dan seorang wanita lain tewas tertimpa puing-puing setelah bergegas ke tempat penampungan Kyiv dan menemukan tempat itu tertutup.
- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan AS tidak akan mendukung pembicaraan damai untuk perang di Ukraina sampai Kyiv berada di atas angin, kemungkinan setelah serangan balasan Ukraina. Blinken mengatakan mengindahkan seruan dari Rusia dan lainnya, termasuk China, untuk gencatan senjata dan negosiasi untuk mengakhiri perang sekarang akan menghasilkan apa yang disebut "perdamaian Potemkin" yang tidak akan mengamankan kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial atau meningkatkan keamanan Eropa.
Baca juga: Di Singapura, Prabowo Ajukan Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina
- Zelensky mengatakan dia tahu tidak mungkin bagi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer NATO saat berada di tengah perang. Dia mengatakan Ukraina bergabung dengan aliansi itu masih merupakan jaminan keamanan terbaik.
- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan para simpatisan meningkatkan upaya untuk membuat Rusia tidak stabil, dan dia mendesak anggota kabinetnya untuk tidak mengizinkan ini dalam keadaan apa pun.
- Utusan China untuk Ukraina mengimbau pemerintah untuk menghentikan pengiriman senjata ke medan perang dan mengadakan pembicaraan damai.
Baca juga: Prabowo Usul Gencatan Senjata dan Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina
- Parlemen Swiss menolak pengecualian transfer senjata ke Ukraina setelah sebagian besar anggota parlemen memberikan suara menentang proposal yang akan memungkinkan negara lain untuk memasok senjata buatan Swiss ke Ukraina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.