Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-453 Serangan Rusia ke Ukraina: Kelompok Sabotase Ukraina Masuki Wilayah Rusia, RD Kongo Terabaikan

Kompas.com - 23/05/2023, 06:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

Kremlin: Putin telah diberitahu tentang serangan kelompok sabotase Ukraina

Kremlin mengatakan pada Senin, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah diberitahu tentang serangan lintas batas oleh kelompok "sabotase" Ukraina.

"Kementerian pertahanan, FSB (dinas keamanan), dan dinas perbatasan melaporkan kepada presiden Rusia tentang upaya kelompok sabotase Ukraina untuk masuk ke wilayah Belgorod," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada kantor berita Rusia.

Peskov mengatakan, serangan itu dirancang untuk mengalihkan perhatian dari Bakhmut dan meminimalkan kehilangan Ukraina atas kota timur yang diklaim telah direbut Moskwa tersebut.

Ukraina bantah terlibat dalam serangan ke wilayah Rusia 

Ukraina pada Senin membantah terlibat dalam serangan ke wilayah Rusia, setelah Moskwa mengatakan sedang memerangi sekelompok penyabot yang telah menyeberang ke wilayah Belgorod Rusia.

"Ukraina menyaksikan peristiwa di wilayah Belgorod Rusia dengan sungguh-sungguh dan sedang mempelajari situasinya, tetapi tidak ada hubungannya dengan itu," kata penasihat presiden Ukraina Mikhaylo Podolyak.

Ukraina sebelumnya membantah bertanggung jawab atas beberapa serangan sabotase yang dilaporkan di wilayah Rusia.

Korea Utara dan Ukraina jadi topik pembicaraan pemimpin UE di Seoul

Dua pemimpin Eropa telah bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Seoul pada Senin. 

Mereka dilaporkan telah membahas perjanjian perdagangan, Ukraina, dan program senjata terlarang Korea Utara.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sedang dalam kunjungan pertama mereka ke negara Asia Timur tersebut saat Korea Selatan dan Eropa menandai peringatan 60 tahun hubungan diplomatik.

"Korea Selatan dan Uni Eropa adalah mitra kerja sama penting yang berbagi nilai-nilai universal kebebasan, hak asasi manusia, dan supremasi hukum, dan selama 60 tahun terakhir, kerja sama telah berkembang di semua bidang, termasuk politik, ekonomi, dan agenda global," kata Yoon pada konferensi pers bersama setelah pembicaraan.

Para pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam menghadapi ancaman global yang mencakup perang di Ukraina dan program senjata yang dilarang Korea Utara, menurut pernyataan bersama.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-448 Serangan Rusia ke Ukraina: Kesepakatan Ekpor Biji-bijian Diperpanjang 60 Hari, Para Pemimpin Afrika Akan ke Kyiv dan Moskwa

Armenia mungkin keluar dari blok militer yang dipimpin Rusia

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan pada hari bahwa negaranya dapat menarik diri dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Moskwa.

Dia menunjukkan ketidakpuasan baru atas kurangnya dukungan dari sekutunya Rusia.

Yerevan semakin frustrasi atas apa yang disebutnya kegagalan Rusia untuk melindungi Armenia dalam menghadapi ancaman militer dari Azerbaijan.

"Saya tidak mengesampingkan bahwa Armenia akan mengambil keputusan untuk mundur dari CSTO jika blok tersebut gagal untuk menghormati kewajiban perjanjiannya," katanya dalam konferensi pers di Yerevan.

Permohonan bantuan RD Kongo PBB hanya didanai 20 persen

Republik Demokratik Kongo pada Senin menyesalkan bahwa permohonan bantuan kemanusiaan dari PBB hanya didanai 20 persen karena bantuan internasional difokuskan pada Ukraina.

"DR Kongo merupakan krisis yang terabaikan, dibandingkan dengan reaksi global terhadap Ukraina", kata menteri solidaritas RD Kongo, Modeste Mutinga kepada wartawan di PBB di Jenewa.

"Dalam hal bantuan kemanusiaan, telah dicatat bahwa banyak negara di Eropa dan di tempat lain telah menyediakan banyak sumber daya ke Ukraina untuk membantu penduduk yang terkena dampak," katanya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-447 Serangan Rusia ke Ukraina: Rudal Hipersonik Jatuh | Kelanjutan Ekspor Gandum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com