Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] AS Kemungkinan Gagal Bayar Utang | Sumpah Zelensky

Kompas.com - 09/05/2023, 05:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Berita yang memuat peringatan bahwa China dan Rusia dapat memanfaatkan “kekacauan” apabila AS gagal membayar utangnya memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada berita tentang sumpah Presiden Ukraina Zelensky akan mengalahkan pasukan Rusia seperti nasib Nazi Jerman pada Perang Dunia 2.

Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat kabar konvoi diplomat Indonesia di Myanmar jadi sasaran serangan kelompok bersenjata tak dikenal.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] WHO Akhiri Darurat Covid-19 | Tonjokan Delegasi Ukraina

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Senin (8/5/2023) hingga Selasa (8/5/2023) pagi yang dapat Anda simak:

1. AS Kemungkinan Gagal Bayar Utang, China dan Rusia Diprediksi Raup Keuntungan

Pejabat AS memperingatkan bahwa China dan Rusia dapat memanfaatkan “kekacauan” yang akan terjadi apabila Amerika Serikat gagal membayar utangnya.

Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran AS, Shalanda Young, mengatakan kebuntuan di antara Partai Republik di DPR AS dan Presiden Joe Biden terkait pagu utang negara, alias batas maksimal sah bagi pemerintah AS untuk dapat meminjam uang demi melunasi utang-utangnya, menjadi kado bagi musuh-musuh Amerika.

“Mereka menyukai ini. Mereka suka melihat kekacauan dalam sistem Amerika. Mereka senang melihat kita tidak dapat melakukan tugas-tugas kita yang mendasar. Setidaknya ini menjadi sebuah ujian tentang apa yang berhasil di dunia. Apakah demokrasi masih berfungsi dengan baik ataukah cara China yang berhasil?,” ujar Young.

Baca berita selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Main Saat Idul Fitri Bocah Meninggal Dehidrasi | Serangan Balik Ukraina

2. Zelensky Bersumpah Rusia Akan Dikalahkan, Sama Seperti Nazi Saat Perang Dunia 2

Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah bahwa pasukan Rusia akan dikalahkan di Ukraina.

Dia berseru nasib Rusia akan sama seperti Nazi Jerman yang dikalahkan dalam Perang Dunia 2 silam.

Zelensky berkata demikian saat memperingati Hari Kemenangan di Eropa pada Senin (8/5/2023). Itu adalah hari ketika Nazi Jerman menyerah kepada pasukan sekutu pada 8 Mei 1945.

Baca berita selengkapnya di sini

3. Di Myanmar, Konvoi yang Bawa Diplomat Indonesia Diserang Kelompok Bersenjata

Konvoi diplomat yang melakukan perjalanan di Myanmar mendapat serangan dari kelompok bersenjata tak dikenal.

Myanmar seperti diketahui telah dilanda kekacauan sejak kudeta militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Seorang diplomat asing yang berbasis di Yangon menyampaikan, bahwa sebuah konvoi beberapa kendaraan yang melakukan perjalanan di Kota Taunggyi di Negara Bagian Shan, Myanmar timur, diserang oleh kelompok bersenjata tak dikenal pada Minggu (7/5/2023).

Baca berita selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Warga AS Tak Lagi Percaya Polisi | Peringatan Geoffrey Hinton

4. Rangkuman Hari Ke-438 Serangan Rusia ke Ukraina: Wagner Batal Mundur, 1.679 Orang Dievakuasi dari PLTN Zaporizhzhia

Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-438 pada Minggu (7/5/2023).

Ini termasuk, bos tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengaku telah menerima janji akan menerima lebih banyak amunisi dari tentara Rusia. Dengan ini, Grup Wagner batal mundur dari Bakhmut.

Sementara itu, sekitar 1.679 orang, termasuk 660 anak-anak, dilaporkan telah dievakuasi dari daerah dekat PLTN Zaporizhzhia. Sebelumnya, IAEA telah memperingatkan adanya risiko bahaya nuklir di sana. 

Rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-438 dapat disimak di sini

5. Politik "Debt Chicken" Plafon Utang Amerika Serikat

EKONOMI politik Amerika Serikat saat ini benar-benar berada dalam tekanan. Setidaknya ada dua hal yang sedang diusahakan untuk mengindari bencana penundaan atau pembatalan kenaikan plafon utang.

Pertama, melakukan kompromi bipartisan dan negosiasi kenaikan plafon hutang untuk menghindari krisis yang dapat terjadi dalam waktu dekat. Jika terjadi, krisis itu memiliki daya rusak ekonomi global signifikan.

Kedua, Amerika Serikat harus siap untuk kemungkinan krisis yang sangat buruk jika negosiasi gagal dan perlu memiliki strategi untuk meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi akibat dari krisis tersebut.

Baca esai karya Irvan Maulana, Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS) selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] “Boris Johnson” Ditangkap | Qatar Sepi Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com