JAKARTA, KOMPAS.com – Berita yang memuat peringatan bahwa China dan Rusia dapat memanfaatkan “kekacauan” apabila AS gagal membayar utangnya memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita tentang sumpah Presiden Ukraina Zelensky akan mengalahkan pasukan Rusia seperti nasib Nazi Jerman pada Perang Dunia 2.
Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat kabar konvoi diplomat Indonesia di Myanmar jadi sasaran serangan kelompok bersenjata tak dikenal.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] WHO Akhiri Darurat Covid-19 | Tonjokan Delegasi Ukraina
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Senin (8/5/2023) hingga Selasa (8/5/2023) pagi yang dapat Anda simak:
Pejabat AS memperingatkan bahwa China dan Rusia dapat memanfaatkan “kekacauan” yang akan terjadi apabila Amerika Serikat gagal membayar utangnya.
Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran AS, Shalanda Young, mengatakan kebuntuan di antara Partai Republik di DPR AS dan Presiden Joe Biden terkait pagu utang negara, alias batas maksimal sah bagi pemerintah AS untuk dapat meminjam uang demi melunasi utang-utangnya, menjadi kado bagi musuh-musuh Amerika.
“Mereka menyukai ini. Mereka suka melihat kekacauan dalam sistem Amerika. Mereka senang melihat kita tidak dapat melakukan tugas-tugas kita yang mendasar. Setidaknya ini menjadi sebuah ujian tentang apa yang berhasil di dunia. Apakah demokrasi masih berfungsi dengan baik ataukah cara China yang berhasil?,” ujar Young.
Baca berita selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Main Saat Idul Fitri Bocah Meninggal Dehidrasi | Serangan Balik Ukraina
Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah bahwa pasukan Rusia akan dikalahkan di Ukraina.
Dia berseru nasib Rusia akan sama seperti Nazi Jerman yang dikalahkan dalam Perang Dunia 2 silam.
Zelensky berkata demikian saat memperingati Hari Kemenangan di Eropa pada Senin (8/5/2023). Itu adalah hari ketika Nazi Jerman menyerah kepada pasukan sekutu pada 8 Mei 1945.
Baca berita selengkapnya di sini
Konvoi diplomat yang melakukan perjalanan di Myanmar mendapat serangan dari kelompok bersenjata tak dikenal.
Myanmar seperti diketahui telah dilanda kekacauan sejak kudeta militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.
Seorang diplomat asing yang berbasis di Yangon menyampaikan, bahwa sebuah konvoi beberapa kendaraan yang melakukan perjalanan di Kota Taunggyi di Negara Bagian Shan, Myanmar timur, diserang oleh kelompok bersenjata tak dikenal pada Minggu (7/5/2023).
Baca berita selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Warga AS Tak Lagi Percaya Polisi | Peringatan Geoffrey Hinton
Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-438 pada Minggu (7/5/2023).
Ini termasuk, bos tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengaku telah menerima janji akan menerima lebih banyak amunisi dari tentara Rusia. Dengan ini, Grup Wagner batal mundur dari Bakhmut.
Sementara itu, sekitar 1.679 orang, termasuk 660 anak-anak, dilaporkan telah dievakuasi dari daerah dekat PLTN Zaporizhzhia. Sebelumnya, IAEA telah memperingatkan adanya risiko bahaya nuklir di sana.
Rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-438 dapat disimak di sini
EKONOMI politik Amerika Serikat saat ini benar-benar berada dalam tekanan. Setidaknya ada dua hal yang sedang diusahakan untuk mengindari bencana penundaan atau pembatalan kenaikan plafon utang.
Pertama, melakukan kompromi bipartisan dan negosiasi kenaikan plafon hutang untuk menghindari krisis yang dapat terjadi dalam waktu dekat. Jika terjadi, krisis itu memiliki daya rusak ekonomi global signifikan.
Kedua, Amerika Serikat harus siap untuk kemungkinan krisis yang sangat buruk jika negosiasi gagal dan perlu memiliki strategi untuk meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi akibat dari krisis tersebut.
Baca esai karya Irvan Maulana, Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS) selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] “Boris Johnson” Ditangkap | Qatar Sepi Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.