Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Sunni Iran Kritik Kebijakan Pemerintah, Sebut Protes adalah Hak Rakyat

Kompas.com - 23/04/2023, 11:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

TEHERAN, KOMPAS.com - Seorang imam Sunni Iran mengkritik kebijakan Pemerintah Iran.

Molavi Abdul Hamid mengatakan dalam khotbah Idul Fitri pada Jumat (21/4/2023) di Zahedan, Iran, bahwa rakyat memiliki hak untuk memprotes dan pemerintah harus mendengarkan tuntutan mereka.

Hamid mengatakan, keinginan rakyat adalah pembebasan tahanan politik dan pemerintah harus mempertimbangkan keinginan sebagian besar bangsa Iran.

VOA mengutip khotbah Hamid yang diunggah di saluran Telegramnya.

Baca juga: Iran Ampuni 22.000 Orang yang Ditangkap dalam Protes Mahsa Amini

"Orang-orang Zahedan menginginkan keadilan dan hukuman bagi para pelaku dan mereka yang memerintahkan orang untuk menembak. Kami tidak akan mengabaikan hak-hak rakyat,” kata Hamid, merujuk kepada tindakan represif aparat Iran terhadap para pengunjuk rasa yang digelar pada September 2022.

Pada 30 September, setelah salat Jumat umat Sunni Iran di Kota Zahedan, pasukan militer dan pengunjuk rasa mengalami bentrok.

Sekitar 100 orang tewas dan sekitar 300 terluka, menurut laporan media.

Saat itu, media pemerintah mengatakan Muslim Sunni berkumpul setelah salat Jumat dan kemudian melakukan pelemparan batu dan penyerangan kantor polisi di Zahedan.

Aksi tersebut menyulut konflik dengan pasukan keamanan.

Dalam khotbah Idul Fitri itu, Hamid juga membahas kesulitan ekonomi rakyat Iran.

"Semua orang terlibat utang dan (berada) di bawah banyak tekanan," katanya.

Baca juga: Jurnalis Iran yang Wawancarai Ayah Mahsa Amini Dipenjara 2 Tahun tanpa Sidang Pengadilan

Untuk itu, lanjut Hamid, pihak berwenang harus memperhatikan ketidakpuasan masyarakat.

“Saran kami adalah berbaur dengan rakyat. Mereka harus memenuhi tuntutan yang sah dari rakyat Iran. Selama rakyat tidak bekerja sama dan tidak puas, masalah hanya akan bertambah di negara ini," katanya.

Hamid juga mengatakan, bahwa kebungkaman masyarakat bukan mencerminkan bahwa bangsa itu memuaskan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com