QUITO, KOMPAS.com – Kerusuhan pecah di sebuah penjara di Ekuador pada Jumat (14/4/2023) hingga menewaskan 12 narapidana.
Kerusuhan disebabkan karena bentrokan antargeng di penjara yang dikenal sebagai La Penitenciaria, di Kota Guayaquil, salah satu kota paling berbahaya di Ekuador.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (15/4/2023) Ekuador kerap diguncang kerusuhan di penjara sejak 2021. Kerusuhan-kerusuhan tersebut secara total menewaskan ratusan narapidana.
Baca juga: 5 Stasiun TV di Ekuador Terima Bom Surat, 1 Meledak
Menurut pemerintah, kerusuhan di sejumlah penjara di Ekuador disebabkan oleh bentrokan antargeng narkoba yang memperebutkan wilayah dan kendali.
“Melalui pemantauan dengan teknologi, ditetapkan 12 orang meninggal dunia,” kata dinas yang mengurusi penjara di Ekuador, SNAI, kepada wartawan.
SNAI menambahkan bahwa personel dari kantor kejaksaan dan polisi berada di penjara untuk mengidentifikasi jenazah-jenazah di sana.
Tahun lalu, delegasi PBB menemukan bahwa kekerasan di berbagai penjara Ekuador disebabkan oleh pengabaian sistem penjara selama bertahun-tahun oleh negara.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Ekuador, 12 Orang Dilaporkan Tewas
Presiden Ekuador Guillermo Lasso kewalahan untuk mengatasi kekerasan yang meningkat di negaranya.
Lasso telah meningkatkan kehadiran pasukan keamanan dan berulang kali menyatakan keadaan darurat dalam sistem penjara dalam upaya untuk mengendalikan kekerasan.
Untuk diketahui, Ekuador dimanfaatkan sebagai titik transit kokain dari kawasan Amerika Selatan ke Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Awal bulan ini, pemerintah Ekuador mengamandemen keputusan untuk mengizinkan penggunaan senjata api dan semprotan merica oleh warga sipil.
Baca juga: Sembunyi 2 Tahun di Kedutaan Argentina, Mantan Menteri Ekuador yang Korupsi Kabur ke Venezuela
Perubahan tersebut dilakukan dengan alasan meningkatnya ketidakamanan di negara Ekuador.
Bentrokan di penjara La Penitenciaria pada Jumat terjadi setelah pembunuhan tiga petugas penjara wanita di luar penjara.
Pekan ini, SNAI melaporkan bahwa enam tahanan ditemukan digantung di salah satu bangsal La Penitenciaria.
Baca juga: Presiden Ekuador Tuding Pengunjuk Rasa Coba Melakukan Kudeta
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.