Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obrolan Game Online Dianggap Berisiko Bocorkan Data AS

Kompas.com - 16/04/2023, 08:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jika berkunjung ke ke aula rekreasi militer AS di pangkalan, seringkali tampak pasukan muda tenggelam dalam dunianya sendiri.

Mereka menggunakan mesin game yang didanai pemerintah atau konsol mereka sendiri.

Antusiasme personel militer untuk bermain game dan risiko yang dibawanya, menjadi sorotan setelah Jack Teixeira, seorang Pengawal Nasional Udara Massachusetts berusia 21 tahun, dituduh secara ilegal mengambil dan memposting materi yang sangat rahasia di ruang obrolan geopolitik di Discord.

Baca juga: Petaka dari Discord: Kronologi Bocornya Data AS

Discord sendiri dikenal sebagai platform media sosial yang dimulai sebagai tempat nongkrong para gamer.

Dilansir dari Associated Press, rahasia negara dapat dibagikan secara ilegal dengan berbagai cara yang tak terhitung jumlahnya, mulai dari percakapan bisik-bisik dan berita kematian hingga berbagai platform media sosial.

Tetapi forum game online telah lama menjadi perhatian khusus militer karena iming-iming mereka untuk anggota muda.

Dan pejabat AS terbatas dalam seberapa dekat mereka dapat memantau forum tersebut untuk memastikan tidak ada yang mengancam keamanan nasional.

“Dunia media sosial dan situs game khususnya telah diidentifikasi sebagai masalah kontraintelijen selama sekitar satu dekade,” kata Dan Meyer, partner di firma hukum Tully Rinckey, yang berspesialisasi dalam masalah izin militer dan keamanan.

Agen intelijen asing dapat menggunakan avatar di ruang permainan untuk terhubung dengan pelaut berusia 18 hingga 23 tahun yang bermain game dari pusat rekreasi di Pangkalan Angkatan Laut Norfolk.

Mereka bisa memenangkan kepercayaan pasukan selama berbulan-bulan, dan kemudian, melalui proses itu, mulai terhubung dengan mereka di platform media sosial lainnya.

Baca juga: Profil Jack Teixeira, Tersangka Pembocoran Dokumen AS soal Perang Rusia-Ukraina

Meyer mencatat bahwa agen mata-mata AS juga telah membuat avatar untuk melakukan pengawasan di game online World of Warcraft dan Second Life.

Militer tidak memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap warga AS di tanah AS. Itu jadi peran lembaga penegak hukum dalam negeri seperti FBI.

Bahkan ketika memantau anggota angkatan bersenjata, ada masalah privasi, sesuatu yang dihadapi Departemen Pertahanan secara langsung saat mencoba menetapkan kebijakan media sosial untuk melawan ekstremisme di jajarannya.

Baca juga: Biden akan Umumkan Pencalonan Pilpres AS Segera

Namun, militer hadir di komunitas game online. Baik Angkatan Darat dan Angkatan Laut memiliki anggota layanan yang pekerjaan penuh waktunya adalah berkompetisi dalam turnamen video game sebagai bagian dari tim esports militer.

Tim tersebut dipandang sebagai cara yang efektif untuk menjangkau dan berpotensi merekrut kaum muda yang tumbuh dengan game online sejak masa kanak-kanak.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Restu Putin Tangkap Jurnalis | Identitas Pembocor Dokumen Rahasia AS

Tetapi tidak ada layanan yang mengatakan mereka memiliki tim serupa yang bermain online untuk memantau potensi ancaman atau kebocoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com