Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2023, 05:24 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Berita tentang Presiden Rusia Vladimir Putin secara langsung merestui penangkapan jurnalis AS memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada kabar FBI telah menangkap pembocor dokumen rahasia AS.

Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait keputusan China hanya mau menurunkan bunga utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi 3,4 persen.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Serbia Bantu Ukraina | Korea Utara Luncurkan Rudal

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Jumat (14/4/2023) hingga Sabtu (15/4/2023) pagi yang dapat Anda simak:

1. Penangkapan Jurnalis AS Dapat Restu Langsung dari Putin, Ini Artinya

Presiden Rusia Vladimir Putin secara langsung merestui penangkapan seorang jurnalis AS, Evan Gershkovich, yang bekerja untuk Wall Street Journal.

Hal tersebut diungkapkan oleh sejumlah sumber yang mengetahui situasi tersebut pada Kamis (13/4/2023).

Sumber-sumber yang enggan disebutkan identitasnya tersebut mengatakan, restu Putin untuk penangkapan jurnalis AS Gershkovich mencerminkan kesengajaan untuk semakin dalamnya konfrontasi dengan AS.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Misteri Hilangnya Gadis Vatikan | Turis Potong Rambut Rp 400.000 di Malaysia

2. FBI Tangkap Pembocor Dokumen Rahasia AS, Ini Identitasnya

FBI menangkap tersangka pembocor dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) pada Kamis (13/4/2023).

Tersangka bernama Jack Douglas Teixeira (21), seorang personel Garda Nasional Udara AS.

Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan, FBI menangkap Teixeira sehubungan dengan penyelidikan atas dugaan penghapusan, penyimpanan, dan pengiriman informasi rahasia pertahanan nasional yang tidak sah.

Baca selengkapnya di sini

3. Bunga Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung 3,4 Persen, RI Kena Jebakan Utang China?

 

Indonesia disebut harus menjadikan kasus Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai pelajaran agar tidak asal menggarap proyek infrastruktur yang tidak menghasilkan dan akhirnya terancam terperangkap dalam jebakan utang China.

Pengamat ekonomi dari Intitute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rizal Taufikurahman, berkata ada kemungkinan pengelolaan kereta cepat ini diambil alih oleh China jika Indonesia dinyatakan gagal bayar utang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com