Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Mobil Seruduk Rombongan Turis di Tel Aviv, Israel Mobilisasi Polisi dan Tentara Cadangan

Kompas.com - 08/04/2023, 08:37 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

TEL AVIV, KOMPAS.com - Setelah satu orang tewas dan lima orang terluka dalam insiden mobil seruduk rombongan turis di Tel Aviv, PM Israel Benjamin Netanyahu memobilisasi polisi dan tentara cadangan pada Jumat (7/4/2023) malam.

Layanan darurat Israel, Magen David Adom, mengatakan, seorang pria berusia sekitar 30 tahun telah dinyatakan meninggal dan lima orang lainnya dibawa ke rumah sakit dengan luka sedang setelah serangan itu.

"Semua korban adalah turis," jelasnya, dikutip dari AFP.

Baca juga: Dihujani Roket, Israel Balas Serangan Udara di Gaza dan Lebanon

Dalam sebuah pernyataan, David Adom mengatakan, dari lima korban terluka, tiga orang di antaranya diidentifikasi mengalami luka sedang. Sementara dua turis lainnya mengalami luka ringan.

Seorang juru bicara polisi Israel mengatakan bahwa pelaku telah dilumpuhkan.

Polisi menganggap insiden mobil seruduk rombongan turis di Tel Aviv sebagai serangan teror terhadap warga sipil.

Diberitakan Reuters, pelaku yelah ditembak mati kepolisian Israel di tempat kejadian perkara (TKP).

Mobil pelaku terguling di rerumputan taman setelah menabrak kerumunan orang.

Sumber keamanan Israel menyebut pelaku merupakan warga Arab-Israel berasal dari Kota Kafr Qassem.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Mata Uang Rusia dan China | PBB Syok Polisi Israel Serang Masjid Al-Aqsa

Mobil tiba-tiba membelok masuk jalur sepeda dan pejalan kaki yang populer di sepanjang pantai Tel Aviv.

Warga Italia

Secara terpisah, Menlu Italia Antonio Tajani membenarkan bahwa seorang warganya, yakni pria, menjadi korban tewas dalam serangan mobil menabrak rombongan turis di Tel Aviv.

Di Twitter, dia menyebut serangan itu sebagai serangan pengecut.

Dia belum bisa masih memastikan apakah semua korban adalah warganya atau bukan.

Mobilisasi polisi 

Setelah serangan itu, PM Netanyahu dilaporkan langsung memerintahkan mobilisasi polisi dan tentara cadangan.

Diberitakan Reuters, PM Israel telah menginstruksikan kepolisian untuk memobilisasi semua unit, termasuk pasukan cadangan.

Dia juga memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk memobilisasi pasukan tambahan guna menghadapi serangan teror.

Peristiwa tersebut merupakan serangan kedua di Israel pada hari yang sama.

Sebelumnya, dua saudara perempuan Inggris-Israel berusia 16 dan 20 tahun tewas ketika mobil mereka ditembak di Tepi Barat yang diduduki. Sementara, ibu mereka mengalami luka parah.

Baca juga: PBB Syok Polisi Israel Serang Masjid Al-Aqsa, Tukiye Sebut Garis Merah Telah Dilanggar

Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan itu.

Serangan itu yang jelas terjadi beberapa jam setelah Israel membombardir Lebanon menyusul tembakan roket dari sana yang oleh tentara dituding dilakukan oleh militan Palestina.

Kekerasan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan selama hari raya keagamaan Yahudi, Muslim, dan Kristen.

Hal ini mengikuti penyerbuan pada Rabu (5/4/2023) pagi oleh polisi antihuru-hara Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, situs tersuci ketiga Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com