KOMPAS.com - Kabar mengenai China dan Rusia serta negara BRICS yang hendak menciptakan mata uang baru menjadi berita yang paling banyak dibaca dari kanal Global.
Sementara itu, PBB mengaku syok atas serangan yang dilakukan polisi Israel terhadap jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa.
Beriktu kami rangkumkan berita internasional terpopuler dari Kompas.com edisi Kamis (6/4/2023).
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Duduk Perkara Kasus Trump | WNI Lolos Semifinal Lomba Azan di Arab
Rusia dan China beserta negara-negara yang tergabung dalam organisasi BRICS tengah dalam proses menciptakan mata uang baru.
BRICS adalah organisasi yang beranggotakan sesuai akronim dari negara anggotanya yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Rencana mata uang baru dari BRICS tersebut disampaikan oleh anggota parlemen Rusia Alexander Babakov yang dikutip Live Mint.
Simak berita ini selengkapnya di sini.
Baca juga: Rusia dan China Segera Ciptakan Mata Uang Baru, Ingin Lepas dari Dollar AS
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah didakwa atas 34 jenis kejahatan terkait dugaan penipuan bisnis.
Pria yang menghabiskan empat tahun memimpin Gedung Putih itu telah dibawa ke hadapan hakim pada Selasa (4/4/2023) dan mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan.
Kasus ini kembali muncul saat Trump tengah berkampanye untuk menjadi calon presiden pada Pemilu AS 2024.
Berikut perkembangan tentang kasus hukum yang menimpa Donald Trump yang bisa Anda baca di sini.
Baca juga: Donald Trump Didakwa, Apakah Dipenjara dan Bisa Jadi Presiden Lagi?
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan syok dan keprihatinan mengenai serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa pada Rabu (5/4/2023) malam.
Polisi israel serang Masjid Al-Aqsa menembakkan granat kejut dan menyerang jemaah Palestina. Insiden itu menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.
Milisi Palestina di Gaza menanggapinya tembakan roket, sementara pesawat Israel menyerang beberapa lokasi di Gaza.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: PBB Syok Polisi Israel Serang Masjid Al-Aqsa, Tukiye Sebut Garis Merah Telah Dilanggar
Syafrizal Rawindra sudah lima tahun tinggal dan bekerja di Vanuatu bersama istri dan ketiga anaknya.
Vanuatu adalah salah satu negara kepulauan di kawasan Pasifik yang memiliki penduduk sekitar 300.000 orang.
Pria asal Jakarta tersebut bekerja di lembaga bantuan internasional Australian Aid sebagai tenaga ahli di bidang manajemen informasi yang membangun sistem informasi bagi pemerintahan setempat.
Simak berita ini lebih lengkap di tautan ini.
Baca juga: Cerita WNI Tinggal di Pasifik, Dapat Nama Kehormatan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.