Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara TikTok Yakin China Tak Akan Rebut Data Pengguna

Kompas.com - 01/04/2023, 14:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pengacara utama TikTok dan perusahaan induknya di China, ByteDance, menyebut platform media sosial tersebut berkomitmen melindungi data pengguna AS dari China.

“Pendekatan dasar yang kami ikuti adalah membuat secara fisik tidak mungkin bagi pemerintah mana pun, termasuk pemerintah China, untuk mendapatkan akses ke data pengguna AS,” kata penasihat umum Erich Andersen selama wawancara dengan Associated Press.

Andersen juga mengatakan ByteDance akan terus mengembangkan aplikasi barunya yang bernama Lemon8.

Baca juga: Rusia Disebut Gunakan TikTok untuk Dorong Narasi Pro-Moskwa tentang Ukraina

"Kami jelas akan melakukan yang terbaik dengan aplikasi Lemon8 untuk mematuhi undang-undang AS dan memastikan kamimelakukan hal yang benar di sini," kata Andersen, mengacu pada aplikasi sosial baru yang dikembangkan oleh ByteDance yang menyerupai Instagram dan Pinterest.

"Tapi saya pikir kita masih jauh untuk menggunakan aplikasi itu. Ini masih di fase startup," tambahnya.

Aplikasi ByteDance yang paling terkenal, TikTok, berada di bawah pengawasan ketat atas kekhawatiran dapat menyerahkan data pengguna kepada pemerintah China atau mendorong propaganda pro-Beijing dan informasi yang salah atas namanya.

Lemon8 diperkenalkan di toko aplikasi di Jepang pada April 2020 dan telah diluncurkan di lebih banyak negara sejak saat itu.

Aplikasi tersedia untuk diunduh di AS dan dapat menghadapi pengawasan serupa dengan TikTok.

Pemimpin di FBI, CIA, dan pejabat di lembaga pemerintah lainnya telah memperingatkan bahwa ByteDance dapat dipaksa untuk memberikan data pengguna.

Data seperti riwayat penelusuran, alamat IP, dan pengenal biometrik bisa saja diserahkan ke Beijing.

Baca juga: Pemerintah China Buka Suara Saat Sejumlah Negara Larang TikTok

Undang-undang tahun 2017 memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk hal-hal yang melibatkan keamanan nasional China.

Undang-undang China lainnya, yang diterapkan pada tahun 2014, memiliki mandat serupa.

Untuk meredakan kekhawatiran dari pejabat AS, TikTok telah menekankan proposal senilai 1,5 miliar dollar AS, yang disebut Project Texas, untuk menyimpan semua data pengguna AS di server yang dimiliki dan dikelola oleh raksasa perangkat lunak Oracle.

Baca juga: Militer China dan Rusia Akan Jalin Kerja Sama, Sinyal Makin Mesra

Berdasarkan rencana tersebut, akses ke data AS akan dikelola oleh karyawan AS melalui entitas terpisah yang disebut TikTok US Data Security, yang dijalankan secara independen dari ByteDance dan dipantau oleh pengamat luar.

Beberapa anggota parlemen mengatakan itu tidak cukup.

Namun terlepas dari skeptisisme tentang proyek tersebut, TikTok mengatakan tetap akan bergerak maju.

Baca juga: Berpaling dari Taiwan, Presiden Honduras Segera Melawat ke China

"Kami berinvestasi dalam sistem di mana orang tidak harus mempercayai pemerintah China dan mereka tidak harus mempercayai kami," kata Andersen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com