Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jack Ma Muncul Lagi di China Usai Lebih dari Setahun, ke Mana Saja Dia?

Kompas.com - 28/03/2023, 22:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Reuters/VOA Indonesia

BEIJING, KOMPAS.com - Pendiri Alibaba Jack Ma kembali ke China, mengakhiri keputusannya untuk menyingkir ke luar negeri selama lebih dari satu tahun. Industri melihat kembalinya pebisnis nomor wahid itu mencerminkan suasana kondusif bagi pihak swasta di Beijing.

Kembalinya pengusaha paling terkenal China itu dapat membantu meredakan kekhawatiran sektor swasta setelah Beijing menerapkan kebijakan ketat terkait Covid selama dua tahun terakhir.

Pembicaraan tentang kembalinya Ma mulai muncul di media sosial China pada Senin (27/3/2023) pagi, sebelum dikonfirmasi oleh sekolah yang dia kunjungi dan surat kabar, South China Morning Post, yang dimiliki Alibaba.

Baca juga: Jack Ma Pulang ke China, Kunjungi Sekolah di Kota Hangzhou

Selama kunjungannya, Ma, seorang mantan guru bahasa Inggris, membahas topik-topik seperti chatbot ChatGPT yang didukung kecerdasan buatan dan juga mengatakan dia berharap untuk kembali mengajar suatu hari nanti, kata Sekolah Yungu di akun resmi WeChat.

Sekolah tersebut didirikan oleh Ma dan pendiri Alibaba lainnya di kota asal raksasa e-commerce itu di bagian timur Hangzhou pada 2017.

Ma kembali ke China pada minggu lalu, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Perdana Menteri China yang baru, Li Qiang, sekutu dekat Presiden Xi Jinping, mengakui kembalinya Ma dapat membantu meningkatkan kepercayaan bisnis di kalangan pengusaha. Ia sejak akhir tahun lalu mulai meminta Ma untuk kembali, lima sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.

Beberapa dari upaya yang dilakukan itu melibatkan meminta orang-orang yang dekat dengan Ma, seperti rekan bisnisnya, untuk membujuk pendiri Alibaba secara langsung saat dia tinggal di Jepang, kata dua sumber.

Reuters tidak segera dapat memastikan apakah Ma telah kembali karena upaya Li.

Keputusan Ma untuk tinggal di luar negeri menjadi berita negatif bagi sektor swasta China setelah kerajaan bisnis dan industri teknologi Ma menjadi target tindakan keras Beijing.

Baca juga:

Pidato Ma pada 2020 yang mengkritik sistem peraturan China secara umum diterima sebagai pemicu pengawasan pemerintah yang lebih ketat dan memicu pengunduran dirinya dari aktivitas publik.

Pada akhir 2021 dia meninggalkan China daratan dan terpantau lewat foto bahwa ia berada di Jepang, Spanyol, Australia, dan Thailand.

Kembalinya Ma "meningkatkan sentimen platform yang lebih luas dan industri internet," kata Zhang Zihua, kepala investasi di Beijing Yunyi Asset Management.

“Karena itu berarti kepemimpinan puncak yang baru memang telah mengkaji ulang posisi dan pentingnya perusahaan platform dalam pembangunan ekonomi China.”

Li berada di garis depan dalam upaya pemerintah mendukung sektor swasta, dengan mengatakan bulan ini bahwa kondisi China untuk bisnis wirausaha akan membaik dan Beijing akan memperlakukan semua perusahaan secara setara.

Namun, sejumlah perusahaan tampak ragu-ragu. Mereka beranggapan kebijakan pendukung baru dan kerangka peraturan baru untuk menerima sektor swasta kembali berbisnis di China.

Baca juga: Dikabarkan Hilang, Jack Ma Muncul di Video Berdurasi 50 Detik

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Setahun Lebih Tinggal di Luar Negeri, Pendiri Alibaba Jack Ma Akhirnya Kembali ke China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com