KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-400 pada Kamis (30/3/2023) sejak dimulai pada 24 Februari 2022.
Brikut kami rangkumkan serangan Rusia ke Ukraina hari ke-400, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Militer China dan Rusia Akan Jalin Kerja Sama, Sinyal Makin Mesra
Rusia menangkap seorang jurnalis AS yang bekerja untuk Wall Street Journal dengan menuduhnya sebagai mata-mata.
Penangkapan jurnalis AS bernama Evan Gershkovich sudah pasti akan meningkatkan perseteruan diplomatik Moskwa dengan Washington atas perang di Ukraina.
Pengadilan Moskwa memutuskan bahwa Gershkovich harus ditahan selama hampir dua bulan karena dicurigai sebagai mata-mata.
Kementerian Luar Negeri AS melakukan kontak langsung dengan Pemerintah Rusia atas penangkapan Gershkovich.
Rusia mengatakan akan memberikan akses kekonsuleran AS untuk Gershkovich.
Baca juga: Rusia Tangkap Jurnalis AS, Dituduh Mata-mata Washington
Ukraina mengakui beberapa keuntungan Rusia atas pertempuran Bakhmut. Namun, Kyiv berkeras jumlah pasukan Moskwa yang tewas lebih banyak.
Bos tentara bayaran Grup Wagner Rusia mengatakan pertempuran untuk Bakhmut telah menimbulkan kerusakan parah pada pasukannya serta pihak Ukraina.
Baca juga: Rusia Akan Perang Hybrid Lama dengan Barat
AS menjatuhkan sanksi terhadap seorang pria Slovakia karena mencoba mengatur penjualan lebih dari 12 jenis senjata dan amunisi Korea Utara ke Rusia.
Senjata tersebut dipakai untuk membantu Moskwa mengganti peralatan militer yang rusak dalam perang di Ukraina.
AS memiliki informasi baru bahwa Rusia secara aktif berusaha memperoleh senjata tambahan dari Korea Utara dengan imbalan bantuan makanan, kata Gedung Putih.
Baca juga: Putin Akui Dampak Negatif Sanksi Barat untuk Rusia
Paus Fransiskus menyebut perang di Ukraina sebagai kegilaan dan berpendapat bahwa perdamaian adalah tujuan akhir.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan, Moskwamasih berbicara dengan kepala Badan Energi Atom Internasional tentang gagasan zona aman di sekitar PLTN Zaporizhzhia.
Militer China bersedia bekerja sama dengan militer Rusia untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi strategis, kata kementerian pertahanan China.
Raja Charles III dari Inggris menyoroti hubungan bersejarah antara Inggris dan Jerman sambil memuji persatuan mereka saat ini dalam menghadapi invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Lancarkan Serangan Bertubi-tubi, Pasukan Rusia Tak Buat Kemajuan di Bakhmut dan Avdiivka
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.