HANOI, KOMPAS.com - Setelah Perang Dunia Kedua, tidak bisa disangkal bahwa AS merupakan kekuatan ekonomi terkemuka sekaligus memiliki militer yang juga sangat kuat.
Namun setelah setidaknya delapan tahun pertempuran dan mengerahkan banyak uang serta tenaga, AS dikalahkah oleh pasukan Vietnam utara dan sekutu gerilya mereka, Viet Cong.
Pada peringatan 50 tahun sejak penarikan pasukan tempur AS terakhir pada 29 Maret 1973, BBC bertanya kepada dua pakar dan akademisi bagaimana AS akhirnya kalah dalam Perang Vietnam.
Saat itu adalah puncak dari Perang Dingin, di mana kekuatan dunia komunis dan kapitalis saling berhadapan.
Perancis, yang bangkrut akibat Perang Dunia Kedua, telah berusaha namun gagal mempertahankan koloninya di Indochina. Sebuah konferensi perdamaian telah membagi Vietnam menjadi negara komunis di wilayah utara dan negara yang didukung oleh AS di selatan.
Namun kekalahan Perancis tidak mengakhiri konflik di negara itu. Didorong oleh kekhawatiran seluruh Vietnam dan negara-negara di sekitarnya menjadi komunis, AS terseret ke dalam perang yang akan berlangsung selama satu dekade dan menelan jutaan nyawa.
Jadi bagaimana kekuatan militer terkemuka di dunia kalah dalam perang karena pemberontakan di negara baru yang miskin di Asia Tenggara? Inilah pendapat dua ahli soal beberapa penjelasan yang paling umum.
Baca juga: Mengapa Keterlibatan AS dalam Perang Vietnam Ditentang Rakyatnya?
Berperang di belahan dunia lain adalah tugas yang sangat besar.
Pada puncak peperangan, AS menempatkan lebih dari setengah juta tentara di Vietnam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.