Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Jumlah Kematian akibat TBC Naik Lagi di Eropa, Kali Pertama dalam 20 Tahun

Kompas.com - 24/03/2023, 19:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Jumat (24/3/2023) bahwa jumlah kematian akibat tuberkulosis (TBC) di Eropa meningkat lagi setelah terus menurun selama hampir dua dekade.

Berdasarkan data terbaru yang tersedia, TBC membunuh 27.300 orang Eropa pada 2021. Angka ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kematian pada 2020 yang mencapai 27.000.

WHO menghubungkan peningkatan jumlah kematian akibat TBC di Eropa dengan pandemi Covid-19. Ini terkait pengaruhlockdown, sumber daya medis yang terpaksa dialihkan dan diagnosis penyakit tertunda, serta penyebaran bentuk tuberkulosis yang resistan terhadap obat.

Baca juga: WHO: Menemukan Asal-usul Covid-19 Adalah Keharusan Moral

"Untuk kali pertama dalam 20 tahun tren penurunan berhenti," kata WHO Eropa dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

WHO Eropa melaporkan, Rusia dan Ukraina adalah dua negara yang paling terkena dampak, dengan masing-masing sekitar 4.900 dan 3.600 kematian akibat TBC.

Di 53 negara yang tergabung dalam WHO wilayah Eropa, termasuk negara-negara di Asia Tengah, sekitar 230.000 orang tertular TB, jumlah yang terus menurun dari tahun-tahun sebelumnya.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang terutama menyerang paru-paru.

Penyakit TBC ditularkan melalui udara oleh orang yang terinfeksi, misalnya melalui batuk. Itu dapat dicegah dan disembuhkan.

“Peningkatan kematian TBC yang kita lihat pada 2021 kemungkinan besar adalah konsekuensi dari keterlambatan atau kurangnya diagnosis TB karena gangguan layanan TB selama pandemi Covid-19, yang menyebabkan peningkatan keparahan penyakit dan peningkatan kematian," kata WHO Eropa.

Selain itu, prevalensi TBC yang resistan terhadap obat juga meningkat pada 2021, dengan satu dari tiga kasus penyakit yang resistan terhadap rifampisin.

Baca juga: WHO Desak Semua Negara Tak Tutupi Informasi Asal-usul Covid-19

Rifampisin adalah obat utama yang digunakan untuk mengobati penyakit TBC.

Pada Oktober 2022, WHO menyatakan, keprihatinan tentang peningkatan kasus baru di seluruh dunia pada 2021 yang juga menjadi peningkatan pertama dalam 20 tahun.

Berdasarkan data WHO, sekitar 10,6 juta orang mengembangkan tuberkulosis pada tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com