WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat melancarkan serangan di Suriah pada Kamis (23/3/2023) malam.
Serangan itu disebut ditujukan kepada kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran.
Mereka dipersalahkan atas serangan drone mematikan yang menewaskan seorang kontraktor Amerika, melukai seorang kontraktor lainnya, dan melukai lima tentara AS sebelumnya.
Baca juga: Presiden Suriah Senang kalau Rusia Tambah Pasukan di Negaranya
Pentagon mengatakan serangan pesawat tak berawak itu juga terjadi pada Kamis.
"Serangan terhadap personel AS terjadi di pangkalan koalisi dekat Hasakah di timur laut Suriah pada Kamis sekitar pukul 13.38 (10.38 GMT)," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
Komunitas intelijen AS menilai bahwa drone serangan satu arah itu berasal dari Iran, sebuah kesimpulan yang dianggap dapat semakin memperburuk ketegangan antara Washington dan Teheran.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, serangan balasan dilakukan atas arahan Presiden Joe Biden dan menargetkan fasilitas yang digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran.
"Serangan udara dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasukan Koalisi di Suriah oleh kelompok yang berafiliasi dengan IRGC," kata Austin dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Serangan Udara Israel di Suriah Lukai 3 Tentara
"Tidak ada kelompok yang akan menyerang pasukan kami tanpa hukuman," ucapnya.
Jenderal Angkatan Darat AS Erik Kurilla menyebut, pasukan Amerika Serikat telah diserang oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran sekitar 78 kali sejak awal 2021.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.