Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Lancarkan Serangan Balasan ke Suriah atas Perintah Biden

Kompas.com - 24/03/2023, 14:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat melancarkan serangan di Suriah pada Kamis (23/3/2023) malam.

Serangan itu disebut ditujukan kepada kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran.

Mereka dipersalahkan atas serangan drone mematikan yang menewaskan seorang kontraktor Amerika, melukai seorang kontraktor lainnya, dan melukai lima tentara AS sebelumnya.

Baca juga: Presiden Suriah Senang kalau Rusia Tambah Pasukan di Negaranya

Pentagon mengatakan serangan pesawat tak berawak itu juga terjadi pada Kamis.

"Serangan terhadap personel AS terjadi di pangkalan koalisi dekat Hasakah di timur laut Suriah pada Kamis sekitar pukul 13.38 (10.38 GMT)," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Komunitas intelijen AS menilai bahwa drone serangan satu arah itu berasal dari Iran, sebuah kesimpulan yang dianggap dapat semakin memperburuk ketegangan antara Washington dan Teheran.

Atas arahan Biden

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, serangan balasan dilakukan atas arahan Presiden Joe Biden dan menargetkan fasilitas yang digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran.

"Serangan udara dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasukan Koalisi di Suriah oleh kelompok yang berafiliasi dengan IRGC," kata Austin dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Serangan Udara Israel di Suriah Lukai 3 Tentara

"Tidak ada kelompok yang akan menyerang pasukan kami tanpa hukuman," ucapnya.

Jenderal Angkatan Darat AS Erik Kurilla menyebut, pasukan Amerika Serikat telah diserang oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran sekitar 78 kali sejak awal 2021. 

Dia adalah jenderal yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah sebagai kepala Komando Pusat.

Kurilla bersaksi di depan Komite Angkatan Bersenjata pada Kamis, memperingatkan tentang armada drone Iran.

"Rezim Iran sekarang memiliki kekuatan kendaraan udara tak berawak terbesar dan paling mampu di kawasan itu," klaim dia.

Pada Januari lalu, Militer AS melaporkan, tiga drone menargetkan pangkalan AS di wilayah Al-Tanf Suriah. Dua drone saat itu berhasil ditembak jatuh, namun drone yang tersisa menghantam kompleks tersebut.

Serangan itu disebut melukai dua anggota pasukan Tentara Pembebasan Suriah.

Para pejabat AS percaya serangan drone dan roket diarahkan oleh milisi yang didukung Iran.

Serangan kali ini nyatanya terjadi hanya beberapa minggu setelah jenderal top AS, Mark Milley, mengunjungi Suriah timur laut untuk menilai misi melawan ISIS dan risiko terhadap personel AS.

Baca juga: Kerugian akibat Gempa Suriah Capai Rp 77,95 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com