Kebijakan 'Kemakmuran Bersama' ala Xi menerapkan berbagai tindakan keras di sebagian besar sektor perekonomian, khususnya industri teknologi yang kini berada di bawah pengawasan khusus.
"Kadang-kadang, insiden ini dirancang sedemikian rupa untuk mengirim pesan yang lebih luas, khususnya ke industri atau kelompok dengan kepentingan tertentu," ujar Nick Marro dari The Economist Intelligence Unit kepada BBC.
"Pada akhirnya, insiden seperti itu mencerminkan upaya untuk memusatkan kendali dan otoriter pada bagian-bagian tertentu dalam ekonomi, yang sudah menjadi ciri khas dari gaya pemerintahan Xi dalam dekade terakhir," tambahnya.
"Beijing tetap fokus pada memastikan platform teknologi besar dan para pemainnya tidak mengembangkan merek dan pengaruh yang membuat mereka sulit dikekang dan cenderung menentang keinginan Beijing," kata Paul Triolo, kepala kebijakan China dan teknologi di firma penasihat global Albright Stonebridge Group.
Baca juga: Dugaan Kenapa China Terbangkan Balon Mata-mata di AS, padahal Punya Satelit
Kunci konsep Kemakmuran Bersama adalah supremasi hukum. Artinya hukum harus berlaku baik bagi orang kaya maupun orang miskin.
Pemerintah China mengatakan bahwa kebijakan tersebut ditujukan untuk mempersempit kesenjangan kekayaan yang semakin lebar.
Banyak orang pun sepakat hal tersebut adalah masalah besar yang dapat merusak posisi Partai Komunis jika dibiarkan tidak ditangani.
Di tengah ketidaksetaraan yang meningkat, Xi disebut-sebut menghadapi tekanan dari pihak sayap kiri yang ingin China lebih dekat ke akar sosialisme.
Misteri hilangnya miliarder, serta kekhawatiran yang muncul dari cara pemerintah China dalam menangani para pengusaha yang seakan-akan tidak menimbulkan dampak.
Beberapa pengamat mengatakan bahwa tindakan ini berisiko menurunkan potensi munculnya pengusaha baru.
“Bahaya dari Beijing yang membuat para miliarder teknologi menjadi target itu menciptakan tekanan pada pengusaha teknologi yang berharap menjadi Jack Ma berikutnya,“ kata Triolo.
Xi sepertinya menyadari adanya risiko membuat para pemegang bisnis ketakutan, sehingga dalam pidatonya kepada delegasi NPC minggu ini dia menekankan pentingnya sektor swasta untuk China.
Namun, dia juga meminta perusahaan swasta dan pengusaha untuk "menjadi kaya dan bertanggung jawab dan "kaya dengan penuh kasih".
Baca juga: Cara Miliarder Dunia Hadapi Hari Kiamat, Bikin Bunker hingga Beli Tanah di Selandia Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.