NABLUS, KOMPAS.com - Ketegangan dan kekerasan antara militer Israel dan milisi Palestina di Yerusalem Timur serta Tepi Barat telah meningkat sejak awal tahun ini. Di tengah kekerasan itu, sebuah kelompok milisi Palestina muncul: Sarang Singa (Areen al Usud dalam bahasa Arab).
Kelompok milisi yang baru dibentuk ini muncul dari Kota Nablus di bagian utara Tepi Barat. Mereka diketahui berada di balik serangkaian serangan terhadap tentara dan pemukim Israel.
Sebagian besar anggota dan pendukung kelompok tersebut adalah anak muda Palestina, yang mengeklaim berada di luar jalur faksi tradisional yang telah membentuk politik Palestina selama beberapa dekade terakhir.
Siapa mereka dan seberapa signifikan kehadiran mereka?
Baca juga: Penembakan Tel Aviv, 3 Orang Terluka, Pelaku Pria Bersenjata Palestina
“Sarang Singa adalah kumpulan pemuda Palestina yang penuh amarah. Sebagian besar berusia awal 20-an tahun. Mereka bukan bagian dari faksi politik apa pun yang kami miliki di Tepi Barat atau Gaza, dan mereka pada dasarnya adalah kelompok yang berfokus memerangi pendudukan Israel," papar Ibrahim Jibril Dalalsha, Direktur Eksekutif Horizon Center for Political Studies yang berbasis di kota Ramallah, Tepi Barat.
Kelompok bersenjata tersebut utamanya aktif di Kota Nablus, khususnya di lingkungan al-Yasmina.
Mereka berhasil merekrut puluhan pemuda Palestina selama beberapa bulan terakhir.
Meskipun kelompok tersebut tidak memiliki ikatan formal dengan kelompok politik yang ada, beberapa anggotanya pernah memiliki afiliasi politik, menurut para ahli.
“Mereka adalah kelompok non-partisan, bekerja untuk satu milisi tunggal, meskipun beberapa dari mereka telah terlibat dalam kelompok tertentu sebelum Sarang Singa, seperti Jihad Islam atau Brigade Martir al-Aqsa, Hamas, atau Fatah,” jelas Dana el Kurd , seorang ilmuwan politik di University of Richmond yang berbasis di Negara Bagian Virginia, AS.
Baca juga: Petugas Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina di Tepi Barat
Awalnya, kelompok itu bernama Batalyon Nablus pada Februari 2022. Saat itu, anggotanya tidak lebih dari 10 orang.
Mereka terinspirasi oleh Batalyon Jenin, kelompok bersenjata yang berasal dari kamp pengungsi Jenin.
Pada Agustus 2022, seorang petempur senior bernama Ibrahim al-Nablusi terbunuh bersama dengan dua petempur lainnya dalam penyerbuan pasukan Israel ke sebuah rumah di Nablus. Pembunuhan al-Nablusi dilaporkan memantik pergerakan yang lebih luas.
Kemunculan resmi pertama Sarang Singa diyakini terjadi musim panas tahun lalu, saat peringatan untuk para petempur yang dibunuh militer Israel digelar di Nablus.
Baca juga: Tentara Israel Tembakkan Rudal ke Rumah, 6 Warga Palestina Tewas