Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cetak Sejarah, Xi Jinping Sah Jadi Presiden China 3 Periode

Kompas.com - 10/03/2023, 12:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber ABCNews

BEIJING, KOMPAS.comXi Jinping mencatatkan rekor bersejarah setelah sah menjabat sebagai presiden China tiga periode pada Jumat (3/3/2023).

Hampir 3.000 anggota parlemen China (NPC), memilih dengan suara bulat di Aula Besar Rakyat untuk memilih Xi menjadi presiden tiga periode dalam pemilihan di mana dia menjadi kandidat tunggal.

Pemungutan suara berlangsung sekitar satu jam dan penghitungan elektronik selesai dalam waktu sekitar 15 menit, sebagaimana dilansir ABC.

Baca juga: Xi Jinping Jabat Sekjen PKC Tiga Periode, Mengapa Kekuasannya Kian Tak Tertandingi?

Langkah Xi menjadi Presiden China tiga periode sebenarnya sudah terbangun usai dia terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis China untuk masa jabatan ketiga pada Oktober 2022.

Selain menjadi Presiden China, Xi juga mendapatkan suara bulat menjabat sebagai Ketua Komisi Militer Pusat China untuk masa jabatan ketiga.

Tepilihnya Xi Jinping sebagai Presiden China tiga periode ini merupakan puncak dari usahanya menggalang kekuasaan sejak dari level bawah.

Salah satu penulis buku berjudul Xi Jinping: The Most Powerful Man in the World, Adrian Geiges, mengatakan kepada wartawan bahwa menurutnya, Xi tidak memiliki motivasi untuk menumpuk kekayaan demi kepentingan pribadi.

“Itu bukan minatnya. Dia benar-benar memiliki visi tentang China, dia ingin melihat China sebagai negara paling kuat di dunia,” kata Geiges.

Baca juga: Kongres Partai Komunis China Rampung, Xi Jinping Dipastikan Jabat Sekjen Kali Ketiga

Tantangan Xi Jinping

Pada Minggu (23/10/2022), Xi Jinping mengamankan masa jabatan ketiga sebagai pemimpin Partai Komunis China sekaligus presiden negara tersebut.AP NEWS/ANDY WONG Pada Minggu (23/10/2022), Xi Jinping mengamankan masa jabatan ketiga sebagai pemimpin Partai Komunis China sekaligus presiden negara tersebut.

Dilansir dari New York Times, Xi menghadapi tantangan berat dalam membangkitkan perekonomian China yang sempat loyo akibat pembatasan yang ketat selama pandemi Covid-19.

Selain itu, lesunya perekonomian China juga disebabkan oleh tindakan keras terhadap pengembang properti dan raksasa teknologi serta meningkatnya ketegangan dengan AS beserta sekutunya.

Pekan lalu, di depan kongres, Xi mengungkapkan tekadnya untuk menghidupkan kembali perekonomian China.

Beberapa investor di China dan di luar negeri mengharapkan bahwa urgensi untuk memulihkan pertumbuhan akan membuat Xi melonggarkan cengkeramannya dan mengambil langkah untuk meredakan ketegangan geopolitik.

Akan tetapi untuk saat ini, Xi telah memberi isyarat bahwa meski China berusaha memperbaiki ekonominya, Beijing tetap siap melawan AS.

Baca juga: Daftar Pucuk Pimpinan Terbaru Partai Komunis China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com