Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo 9 Minggu di Israel, Massa Tolak Perombakan Sistem Pengadilan

Kompas.com - 05/03/2023, 07:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

TEL AVIV, KOMPAS.com - Selama sembilan minggu terakhir, puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalanan di kota-kota dalam demo Israel untuk menolak rencana perombakan sistem pengadilan negara itu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para sekutu sayap kanannya berencana membatasi kekuasaan Mahkamah Agung melawan legislatif dan eksekutif, lalu memberi anggota parlemen kewenangan untuk menunjuk hakim.

Menurut para pedemo, Mahkamah Agung harus dijauhkan dari ranah politik.

Baca juga: Demonstran Kepung Istri PM Israel di Salon, Pedemo: Negara Terbakar, Dia Potong Rambut

Adapun para kritikus mengatakan, perombakan itu akan melemahkan pengadilan, sehingga membahayakan kebebasan sipil dan merugikan ekonomi serta hubungan dengan sekutu Barat.

Dikutip dari Reuters, demonstrasi pada Sabtu (4/3/2023) malam di Tel Aviv dan lokasi-lokasi lain mulanya dimulai dengan damai.

Namun, video yang dirilis polisi kemudian menunjukkan massa mendobrak penghalang di Tel Aviv dan menyulut api sambil memblokade jalan.

Polisi lalu menyemprotkan meriam air ke arah pengunjuk rasa.

"Saya datang untuk berdemonstrasi menentang revolusi rezim, yang dipaksakan oleh pemerintah Israel kepada kami," kata Ronen Cohen (53) kepada Reuters.

Guru sejarah berusia 53 tahun itu menambahkan, "Saya berharap demonstrasi besar ini akan berpengaruh dan membuktikan kita tidak akan menyerah."

Baca juga:

Peserta demo Israel terus bertambah setiap minggunya sejak awal Januari 2023.

Intensitas protes meningkat sejak Rabu (1/3/2023), ketika polisi Israel menembakkan granat kejut.

Baku tembak dilaporkan pecah di Tel Aviv selama periode yang disebut hari kekacauan nasional.

"Ada bahaya besar bahwa Israel akan berubah menjadi kediktatoran," kata guru sekolah menengah bernama Ophir Kubitsky (68) pada Sabtu (4/3/2023).

"Kami (peserta demo Israel) datang ke sini untuk menunjukkan lagi dan lagi sampai kami menang," lanjutnya.

Baca juga: Bicara di Konvensi Keamanan Siber, Pidato Presiden Israel Rupanya Dibuat ChatGPT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com