Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2023, 20:00 WIB

KYIV, KOMPAS.com - Lebih dari 35 tahun setelah kecelakaan nuklir terburuk di dunia, anjing-anjing Chernobyl berkeliaran di antara bangunan yang membusuk dan terbengkalai di dalam dan sekitar pabrik yang tertutup.

Entah bagaimana mereka masih dapat menemukan makanan, berkembang biak, dan bertahan hidup.

Para ilmuwan berharap bahwa mempelajari anjing-anjing ini dapat mengajarkan manusia trik baru tentang bagaimana hidup di lingkungan yang paling keras dan terdegradasi juga.

Baca juga: Misteri Katak Hijau Dekat Chernobyl yang Menggelap Jadi Hitam Pekat

Mereka menerbitkan yang pertama dari apa yang mereka harapkan akan menjadi banyak studi genetika pada hari Jumat (3/3/2023) di jurnal Science Advances.

Dilansir Associated Press, mereka fokus pada 302 anjing yang berkeliaran bebas yang tinggal di zona pengecualian yang ditunjuk secara resmi di sekitar lokasi bencana.

Mereka mengidentifikasi populasi yang tingkat paparan radiasinya berbeda mungkin membuat mereka berbeda secara genetik satu sama lain dan anjing lain di seluruh dunia.

“Kami memiliki kesempatan emas ini untuk meletakkan dasar dalam menjawab pertanyaan krusial, yakni bagaimana Anda bertahan di lingkungan yang tidak bersahabat seperti ini selama 15 generasi?” kata ahli genetika Elaine Ostrander dari National Human Genome Research Institute, salah satu dari banyak penulis studi tersebut.

Rekan penulis Tim Mousseau, profesor ilmu biologi di University of South Carolina, mengatakan anjing memberikan alat yang luar biasa untuk melihat dampak dari pengaturan semacam ini pada mamalia secara keseluruhan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lingkungan Chernobyl sangat brutal. Pada tanggal 26 April 1986, sebuah ledakan dan kebakaran di pembangkit listrik Ukraina menyebabkan kejatuhan radioaktif memuntahkan ke atmosfer.

Baca juga: Ukraina: Perebutan PLTN Chernobyl oleh Rusia Tempatkan Dunia di Ambang Bencana

Tiga puluh pekerja tewas segera setelahnya sementara jumlah kematian jangka panjang akibat keracunan radiasi diperkirakan mencapai ribuan.

Halaman:
Sumber
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+