Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2023, 07:00 WIB

Penulis: Dhania Iman & Naras Prameswari/VOA Indonesia

 

KYIV, KOMPAS.com - Satu tahun telah berlalu sejak invasi Rusia ke Ukraina. Walau keadaan masih terus mencekam dan penuh ketidakpastian, banyak warga Ukraina, termasuk diaspora Indonesia yang masih tinggal di sana, berusaha bertahan hidup dan tetap siaga dalam menjalani hari-hari mereka.

Sejak tahun 2013, diaspora Indonesia, Pepi Aprianti Utami menetap di Kyiv, Ukraina. Ketika terjadi invasi Rusia ke Ukraina, seniman kriya asal Bandung ini memutuskan tetap tinggal bersama suaminya yang berkewarganegaraan Ukraina, beserta mertuanya.

Berbagai pertimbangan dan situasi yang kerap berubah memang membuatnya panik. Namun, karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal, Pepi akhirnya memutuskan untuk tidak mengungsi.

Baca juga: Cerita WNI Puasa Saat Perang di Ukraina: Dulu Bam Bim Bum Sering Banget, Sekarang Sudah Normal

“Kalau saya keluar dari Ukraina itu bakal repot. Jadi saya harus stay di sana sampai semuanya beres. Dan udah gitu ya pertimbangannya lainnya, ya karena suami saya juga kan tidak bisa keluar (Ukraina) karena dia di usia yang aktif, yang bisa dimobilisasi, seperti itu ya,” ujar Pepi Aprianti Utami kepada VOA.

Seniman asal Bandung, Pepi Aprianti Utami, sudah menetap di Kyiv, Ukraina sejak tahun 2013.DOK PEPI APRIANTI UTAMI via VOA INDONESIA Seniman asal Bandung, Pepi Aprianti Utami, sudah menetap di Kyiv, Ukraina sejak tahun 2013.
Namun, rasa stres dan cemas masih terus melanda pikiran Pepi. Sirene yang menandakan adanya serangan masih sering terdengar, begitu pula pemadaman listrik hingga berjam-jam yang kerap terjadi. Namun, Pepi beruntung karena musim dingin di Ukraina tahun ini tidak separah biasanya.

“Biasanya (suhu) selalu lebih dari -10°C, -15, bahkan bisa -20. Tapi tahun ini paling dingin itu -5, -6, itu cuman kayak dua hari doang. Terus hangat lagi 4°C sampai 6. Untungnya sih itu ya, jadi energi listrik juga bisa lebih sedikit digunakan dan bisa jadi lebih efisien,” ceritanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun lalu saat terjadi invasi, Pepi masih sempat berpikir bahwa situasi ini tidak akan berkepanjangan. Namun, kini ia mengaku telah jauh lebih siap dan siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi.

“Waktu tahun lalu, saya mempersiapkan tas darurat itu, saya merasa ‘Ah enggak mungkin, Rusia kan cuma gertak doang.’ Dari dulu juga seperti kan. Cuma sekarang saya lebih siap. Selain tas darurat, saya siapin juga rencana buat relokasi kalau diperlukan gimana, saya siapkan semua dokumen atau apa-apa,” tambahnya.

Diaspora Indonesia, Pepi Aprianti Utami, di Kyiv, Ukraina.DOK PEPI APRIANTI UTAMI via VOA INDONESIA Diaspora Indonesia, Pepi Aprianti Utami, di Kyiv, Ukraina.
Serangan di udara juga masih kerap terjadi. Untungnya, pemerintah masih menyediakan tempat mengungsi darurat sementara yang bisa dijadikan tempat berlindung bagi para warganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+