Penulis: Dhania Iman/VOA Indonesia
KIEV, KOMPAS.com - Puluhan WNI di Ukraina mengungsi ke kantor Kedutaan Besar RI di Kiev pasca-serangan Rusia terhadap Ukraina, Kamis (24/2/2022). Hingga kini situasi di Kiev dikatakan masih tergolong sedikit "aman" dan "kondusif," walau terlihat seperti kota mati.
Sekitar 70 dari 144 WNI di Ukraina mengungsi ke kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kiev pasca-serangan yang dilakukan oleh Rusia Kamis pagi waktu setempat. Ledakan dan suara sirene sebagai tanda anjuran evakuasi yang menggaung di seluruh kota telah membuat warga panik.
“Ada beberapa ledakan yang teman-teman kita semua dengar, sekitar jam 5 pagi. Cuma ledakan itu pun kita belum bisa pastikan apakah itu benar-benar invasi atau provokasi, atau false flag ya, jadi memang sedikit rancu,” ujar warga Indonesia, Denny Fachry yang tinggal di Kiev, Ukraina setahun belakangan ini.
Baca juga: Kesaksian WNI di Ukraina Dengar Bom Meledak Berkali-kali Usai Putin Umumkan Operasi Militer
“Evakuasinya mereka itu adalah ke shelter-shelter yang udah disiapkan, dan juga ke subway ya, karena subway-nya mereka kan juga dibuat untuk shelter dari zaman Soviet,” tambah Denny saat dihubungi oleh VOA.
Antrean panjang memadati berbagai lokasi seperti ATM, pom bensin, dan supermarket. Para warga pun berusaha keluar dari kota Kiev dan mencari tempat yang lebih aman.
“Jadi memang secara logistik sekarang ini sedikit lumpuh ya di Kiev. Tapi Alhamdulillah, listrik, air, internet masih nyala,” ujar pria yang bekerja di perusahaan minyak dan gas di Kiev ini.
“Kebetulan saya lagi enggak bisa tidur, mengecek handphone, enggak lama kemudian sirene bunyi. Ya udah, dari situ kita langsung packing, telepon sana, telepon sini,” cerita istri Denny, Vanda Sakina, kepada VOA.
Kini, Denny, Vanda, dan kedua anak mereka tengah mengungsi dan bermalam bersama WNI lainnya di KBRI di Kiev. Rencana ini memang sudah mereka niatkan sejak lama, sesuai arahan dari KBRI.
“Kita udah niat kalau misalnya pun ada apa-apa kita harus kumpul di KBRI karena yang bisa mengevakuasi dari KBRI karena kita punya keterbatasan ya dari mulai bahasa, dari kendaraan,” kata Denny.
Mengingat susah untuk mendapatkan makanan, beberapa WNI sempat kembali ke rumah untuk mengambil stok makanan yang ada, seperti beras dan daging. Untuk keluar gedung pun mereka harus berhati-hati, mengingat penjagaan yang diperketat di Kiev.
“Udah darurat militer di (Kiev), jadi lebih banyak pemeriksaan, lebih bahaya gitu, kalau di jalan. Jadi lebih bagus ke shelter, di rumah, atau ya kalau bisa jangan ke jalan,” tambah Denny.
Baca juga: Cerita WNI di Tengah Situasi Ukraina yang Memanas, Sebut Sudah Diberi Peta Berlindung di Bungker
View this post on Instagram
Hingga kini Denny dan Vanda masih menunggu langkah selanjutnya dari pihak KBRI yang “sangat membantu untuk memfasilitasi keamanan” WNI di Ukraina. KBRI juga membuka hotline bagi WNI yang membutuhkan bantuan. Namun, saat ini masih belum ada kepastian apakah para WNI ini akan dievakuasi ke negara lain atau dipulangkan ke Indonesia.