Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Calonkan Diri sebagai Anggota Dewan HAM PBB 2024-2026

Kompas.com - 28/02/2023, 20:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

JENEWA, KOMPAS.com - Menlu RI Retno Marsudi menegaskan kembali komitmen Indonesia atas penegakan hak asasi manusia dan menyampaikan pencalonan diri sebagai Anggota Dewan HAM PBB periode 2024-2026.

Ia mengangkat tema besar “Kemitraan Inklusif Bagi Kemanusiaan,” dan meminta dukungan atas pencalonan Indonesia itu.

Berbicara di Sidang Dewan HAM PBB ke-52 di Jenewa, Swiss, Senin (27/2/2023), yang bertepatan dengan peringatan 75 tahun Deklarasi Universal HAM, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong peringatan tahun ini sebagai momentum “untuk memperteguh komitmen terhadap penegakan HAM, dan tidak boleh membuat perhatian terhadap kondisi HAM dunia menjadi terpecah.”

Baca juga: Indonesia Abstain, Ini Daftar Negara yang Dukung dan Tolak Penangguhan Rusia dari Dewan HAM

Untuk itu ia menyarankan tiga hal sebagai fokus kerja sama, yaitu melakukan aksi nyata untuk kemanusiaan, meningkatkan upaya pencegahan pelanggaran, dan memperkuat arsitektur HAM.

Retno menyoroti konflik di Palestina, Afghanistan, Myanmar, dan Ukraina.

“Kita tidak boleh menutup mata terhadap penderitaan saudara kita di Palestina. Insiden di Huwara menunjukkan situasi HAM dan kemanusiaan di Palestina kian memburuk,” ujarnya seraya menyampaikan kembali harapan pemulihan hak perempuan dan anak perempuan di Afghanistan.

Sementara terkait Myanmar, sebagai Ketua ASEAN tahun ini, “Indonesia akan terus mengupayakan komunikasi dengan semua pihak terkait untuk mendorong dialog nasional yang inklusif,” ujarnya.

Menlu RI: Merupakan hal penting akui kesalahan atas pelanggaran HAM di masa lalu

Retno secara khusus menyoroti peran negara sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan kebijakan afirmatif, akses yang setara pada kesempatan dan sumber daya, serta mekanisme mencari keadilan bagi korban.

Juga pentingnya mengakui kesalahan atas terjadinya pelanggaran HAM di masa silam guna mencegah terjadinya tragedi serupa.

“Tahun ini Presiden Joko Widodo mengakui dan menyesali 12 insiden pelanggaran HAM masa lalu,” ujarnya.

Keberanian mengakui adalah hal yang krusial untuk penghormatan HAM yang lebih baik, dan Indonesia memiliki keberanian itu, tegasnya sebagaimana pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Baca juga: Arab Saudi Gagal Jadi Anggota Dewan HAM PBB

Para peserta mendengarkan pidato Menlu RI Retno Marsudi pada Sidang Dewan HAM PBB ke-52 di Jenewa, Swiss, hari Senin (27/2/2023). VOA INDONESIA Para peserta mendengarkan pidato Menlu RI Retno Marsudi pada Sidang Dewan HAM PBB ke-52 di Jenewa, Swiss, hari Senin (27/2/2023).
Retno dengan lantang meminta Dewan HAM PBB untuk menjaga “imparsialitas, transparansi dan dialog” sebagai “ruh utama.”

Ditegaskannya, “Kita harus terus menjaga Dewan HAM PBB dari politisasi dan digunakannya badan ini sebagai alat rivalitas geopolitik.”

Menurutnya saling tuding dan pemberlakuan standar ganda tidak akan menghasilkan solusi. Untuk itu kesatuan Dewan HAM harus dikedepankan, “bukan mentalitas us vs them.”

Selain membahas isu pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB, Retno Marsudi juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral untuk membahas isu perdagangan dan investasi, keketuaan Indonesia di ASEAN, tindak lanjut kesepakatan G20, dan isu-isu yang menjadi keprihatian bersama seperti konflik di Myanmar, Afghanistan dan Palestina.

Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia berkomitmen memperkuat mandat Komisi HAM ASEAN, Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak ASEAN, serta melembagakan dialog HAM di kawasan.

Baca juga: Alasan Indonesia Abstain soal Keanggotaan Rusia di Dewan HAM PBB

Invasi Rusia tetap jadi perhatian utama

Invasi Rusia ke Ukraina masih menjadi perhatian utama dalam pembukaan sidang Dewan HAM PBB di Jenewa ini.

Sekjen PBB Antonio Guterres memulai pembukaan sidang dengan mengecam apa yang disebutnya sebagai pembantaian yang dilakukan oleh invasi Rusia ke Ukraina, “yang telah memicu pelanggaran HAM paling masif yang kita jalani hari ini. Invasi ini telah menimbulkan kematian, kehancuran dan pemindahan paksa yang meluas.”

Sekjen PBB Antonio Guterres membuka Sidang Dewan HAM PBB ke-52 di Jenewa, Swiss, hari Senin (27/2/2023). REUTERS via VOA INDONESIA Sekjen PBB Antonio Guterres membuka Sidang Dewan HAM PBB ke-52 di Jenewa, Swiss, hari Senin (27/2/2023).
Merujuk pada invasi itu, Guterres menyampaikan penilaian suram atas status HAM saat ini, dengan mengatakan Deklarasi Universal HAM yang menetapkan hak untuk hidup, memperoleh kebebasan dan keamanan, “telah diserang dari semua sisi.”

Komisioner Tinggi PBB Untuk HAM Volker Turk mengatakan sebagian besar kemajuan yang dicapai dalam beberapa dekade ini telah mengalami kemunduran, dan bahkan terjungkir balik.

“Penindasan yang terjadi di masa lalu dapat kembali terjadi, bersama dengan otoritarianisme lama, dengan pembatasan kebebasan yang brutal dan patriarki yang mencekik.”

Dalam sidang yang akan berlangsung selama lima hari ini, sekitar 150 kepala negara, menteri luar negeri dan pemimpin terkemuka lain akan menyampaikan prioritas dan tantangan yang mereka hadapi dalam upaya menegakan HAM.

Sidang ini juga akan mengkaji situasi HAM di Afghanistan, China, Myanmar, Suriah, Ethiopia, Sudan Selatan, Nikaragua, Israel dan wilayah Palestina.

Baca juga: Indonesia Tolak Isu Uighur di Xinjiang Dibahas di Dewan HAM PBB

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Peneliti Indonesia di AS Temukan Calon Vaksin COVID-19 yang Mudah Diproduksi di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com