BERLIN, KOMPAS.com – 10.000 warga Jerman turun ke jalanan di Berlin pada Sabtu (25/2/2023) untuk memprotes pengiriman senjata ke Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Aksi demonstrasi itu digelar selang sehari setelah peringatan setahun invasi Rusia ke Ukraina dan diorganisasi sebagian oleh seorang politikus sayap kiri terkemuka Jerman.
Barat, termasuk Jerman, telah menjanjikan lebih banyak senjata ke Ukraina dan menjatuhkan lebih banyak sanksi ke Rusia, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Bahas Perdamaian Ukraina, Macron akan Kunjungi China Awal April
Sejauh ini, Jerman dan Amerika Serikat (AS) telah menjadi salah satu pemasok senjata terbesar untuk Ukraina.
Aksi dengan tema Uprising for Peace tersebut diorganisasi sebagian oleh Sahra Wagenknecht, anggota partai sayap kiri Jerman, Die Linke.
“Kami meminta kanselir Jerman untuk menghentikan eskalasi pengiriman senjata, sekarang!” kata penyelenggara aksi protes di situs web.
Mereka menuturkan, setiap harinya, 1.000 lebih nyawa hilang dan membawa dunia lebih dekat ke Perang Dunia III.
Salah satu spanduk yang dibawa para demonstran tersebut berbunyi “negosiasi, bukan eskalasi”. Selain itu, ada juga spanduk bertuliskan, “bukan perang kami”.
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan, ada sekitar 10.000 orang yang mengikuti aksi di sekitar Gerbang Brandenburg, Jerman, tersebut.
Kepolisian mengerahkan 1.400 personel untuk menjaga ketertiban demonstrasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.