Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Warga Jerman Berdemo Turun ke Jalan, Tolak Kirim Senjata ke Ukraina

Kompas.com - 26/02/2023, 15:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com – 10.000 warga Jerman turun ke jalanan di Berlin pada Sabtu (25/2/2023) untuk memprotes pengiriman senjata ke Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Aksi demonstrasi itu digelar selang sehari setelah peringatan setahun invasi Rusia ke Ukraina dan diorganisasi sebagian oleh seorang politikus sayap kiri terkemuka Jerman.

Barat, termasuk Jerman, telah menjanjikan lebih banyak senjata ke Ukraina dan menjatuhkan lebih banyak sanksi ke Rusia, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Bahas Perdamaian Ukraina, Macron akan Kunjungi China Awal April

Sejauh ini, Jerman dan Amerika Serikat (AS) telah menjadi salah satu pemasok senjata terbesar untuk Ukraina.

Aksi dengan tema Uprising for Peace tersebut diorganisasi sebagian oleh Sahra Wagenknecht, anggota partai sayap kiri Jerman, Die Linke.

“Kami meminta kanselir Jerman untuk menghentikan eskalasi pengiriman senjata, sekarang!” kata penyelenggara aksi protes di situs web.

Mereka menuturkan, setiap harinya, 1.000 lebih nyawa hilang dan membawa dunia lebih dekat ke Perang Dunia III.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-367 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Gandakan Kapal di Laut Hitam, Rencana Perdamaian dari China

Salah satu spanduk yang dibawa para demonstran tersebut berbunyi “negosiasi, bukan eskalasi”. Selain itu, ada juga spanduk bertuliskan, “bukan perang kami”.

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan, ada sekitar 10.000 orang yang mengikuti aksi di sekitar Gerbang Brandenburg, Jerman, tersebut.

Kepolisian mengerahkan 1.400 personel untuk menjaga ketertiban demonstrasi.

Anggota kepolisian juga menegakkan beberapa aturan seperti larangan memakai seragam militer, membawa bendera Rusia dan Uni Soviet, serta menyanyikan lagu militer Rusia dan simbol sayap kanan.

Baca juga: Taiwan Melihat China Tengah Belajar dari Invasi Rusia ke Ukraina

Juru bicara kepolisian mengatakan tidak ada tanda-tanda adanya kelompok sayap kanan yang hadir dalam demonstrasi tersebut yang berjalan damai.

Menurut Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner, penolakan pengiriman senjata ke Ukraina jelas harus ditentang.

“Siapa pun yang tidak mendukung Ukraina berada di sisi sejarah yang salah,” kata Lindner di Twitter.

Baca juga: Tanggapan Rusia Setelah PBB Setujui Resolusi Tuntut Moskwa Mundur dari Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com