Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, 45.472 Orang Tewas, Banyak Tim Penyelamat Mulai Pergi

Kompas.com - 18/02/2023, 15:51 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

ANTAKYA, KOMPAS.com - Temuan korban meninggal dunia dalam gempa Turkiye dan Suriah terus bertambah.

Terbaru, angkanya mencapai lebih dari 45.000 orang.

Jumlah korban tewas di Turkiye dilaporkan telah mencapai 39.672 orang pada Sabtu (18/2/2023), sementara negara tetangga Suriah sudah menemukan lebih dari 5.800 kematian.

Baca juga: Duka Turkiye Belum Usai, Seismolog Peringatkan Gempa Besar Bisa Guncang Istanbul pada 2030

Jumlah korban tewas dalam gempa Suriah ini tidak berubah selama berhari-hari.

Mengingat masih ada banyak penduduk yang belum ditemukan setelah gempa, jumlah korban di kedua negara pun diperkirakan akan meningkat.

Tapi sayangnya, Reuters melaporkan, banyak tim penyelamat internasional telah meninggalkan zona gempa baik di Turkiye maupun Suriah.

Dengan ini, tim penyelamat domestik menjadi bekerja sendiri mencari korban di bawah puing-puing bangunan.

Mereka berharap menemukan lebih banyak korban selamat yang sanggup melawan rintangan.

Bukan tidak mungkin, korban selamat masih bisa ditemukan setelah gempa dahsyat berkekuatan M 7,8 mengguncang kedua negara pada Senin (6/2/2023).

Pada kenyataannya, tiga orang ditemykan selamat di Turkiye setelah 11 hari berada di bawah puing-puing.

Baca juga: 3 Orang Diselamatkan Setelah Tertimbun Puing Gempa Turkiye Selama 11 Hari

Ketiganya adalah Hakan Yasinoglu, Osman Halebiye, dan Mustafa Avci.

Hakan Yasinoglu yang berusia 40-an berhasil diselamatkan di Provinsi Hatay pada Jumat (17/2/2023), setelah 278 jam terjebak.

Sebelumnya, Osman Halebiye (14) dan Mustafa Avci (34) lebih dulu berhasil diselamatkan di Kota Antakya, Turkiye, yang pada zaman kuno dikenal sebagai Antiokhia.

Saat Avci dibawa pergi, dia melakukan panggilan video dengan orang tuanya, yang menunjukkan bayinya yang baru lahir.

"Saya benar-benar kehilangan semua harapan. Ini benar-benar keajaiban. Mereka mengembalikan putra saya kepada saya. Saya melihat puing-puing dan saya pikir tidak ada yang bisa diselamatkan hidup-hidup dari sana," kata ayahnya,.

Halaman:

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com