ANTAKYA, KOMPAS.com - Temuan korban meninggal dunia dalam gempa Turkiye dan Suriah terus bertambah.
Terbaru, angkanya mencapai lebih dari 45.000 orang.
Jumlah korban tewas di Turkiye dilaporkan telah mencapai 39.672 orang pada Sabtu (18/2/2023), sementara negara tetangga Suriah sudah menemukan lebih dari 5.800 kematian.
Baca juga: Duka Turkiye Belum Usai, Seismolog Peringatkan Gempa Besar Bisa Guncang Istanbul pada 2030
Jumlah korban tewas dalam gempa Suriah ini tidak berubah selama berhari-hari.
Mengingat masih ada banyak penduduk yang belum ditemukan setelah gempa, jumlah korban di kedua negara pun diperkirakan akan meningkat.
Tapi sayangnya, Reuters melaporkan, banyak tim penyelamat internasional telah meninggalkan zona gempa baik di Turkiye maupun Suriah.
Dengan ini, tim penyelamat domestik menjadi bekerja sendiri mencari korban di bawah puing-puing bangunan.
Mereka berharap menemukan lebih banyak korban selamat yang sanggup melawan rintangan.
Bukan tidak mungkin, korban selamat masih bisa ditemukan setelah gempa dahsyat berkekuatan M 7,8 mengguncang kedua negara pada Senin (6/2/2023).
Pada kenyataannya, tiga orang ditemykan selamat di Turkiye setelah 11 hari berada di bawah puing-puing.
Baca juga: 3 Orang Diselamatkan Setelah Tertimbun Puing Gempa Turkiye Selama 11 Hari
Ketiganya adalah Hakan Yasinoglu, Osman Halebiye, dan Mustafa Avci.
Hakan Yasinoglu yang berusia 40-an berhasil diselamatkan di Provinsi Hatay pada Jumat (17/2/2023), setelah 278 jam terjebak.
Sebelumnya, Osman Halebiye (14) dan Mustafa Avci (34) lebih dulu berhasil diselamatkan di Kota Antakya, Turkiye, yang pada zaman kuno dikenal sebagai Antiokhia.
Saat Avci dibawa pergi, dia melakukan panggilan video dengan orang tuanya, yang menunjukkan bayinya yang baru lahir.
"Saya benar-benar kehilangan semua harapan. Ini benar-benar keajaiban. Mereka mengembalikan putra saya kepada saya. Saya melihat puing-puing dan saya pikir tidak ada yang bisa diselamatkan hidup-hidup dari sana," kata ayahnya,.