Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-358 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan Rudal Rusia, Serangan Moskwa ke Permukiman

Kompas.com - 17/02/2023, 07:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-358 pada Kamis (16/2/2023) sejak dimulai pada 24 Februari 2022.

Berikut kami rangkumkan serangan Rusia ke Ukraina hari ke-358, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Belarus Mau Berperang Bersama Rusia di Ukraina, Asalkan...

Pertempuran

Rusia menghujani Ukraina dengan rudal pada malam hari dan menghantam kilang minyak terbesar Ukraina.

Angkatan udara Ukraina melaporkan, sebanyak 32 rudal diluncurkan Rusia. Sekitar setengah dari jumlah tersebut berhasil ditembak jatuh.

Sistem pertahanan udara di Ukraina selatan menjatuhkan delapan rudal Kalibr yang ditembakkan dari sebuah kapal di Laut Hitam. 

Menteri Energi Ukraina dan operator jaringan listrik Ukraina memberi isyarat bahwa serangan udara Rusia tidak menyebabkan gangguan besar pada pasokan listrik.

Baca juga: Rusia Kehilangan 50 Persen Armada Tank Terbaik dalam Perang di Ukraina

Rusia biasanya melakukan gelombang serangan udara besar pada siang hari dan menyerang fasilitas energi.

Namun, pejabat Ukraina menyampaikan bahwa Rusia mulai menyesuaikan strategi, termasuk menggunakan balon udara untuk pengintaian.

Sebanyak enam balon Rusia terlihat di atas Kyiv dan sebagian besar ditembak jatuh setelah diserang oleh pertahanan udara.

Baca juga: Ukraina Tembak Jatuh Balon Pengintai Diduga dari Rusia

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Rabu (15/2/2023), pasukan Ukraina mundur dalam menghadapi serangan Rusia di wilayah Luhansk, meskipun tidak memberikan rincian.

Kantor Kepresidenan Ukraina Volodymyr Zelensky menuturkan, pasukan Ukraina memukul mundur beberapa serangan Rusia tetapi situasinya tetap sulit.

Pasukan Rusia telah melancarkan serangan ke beberapa permukiman, termasuk Paraskoviivka, Opytne, dan Klishchiivka menurut analis militer Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-357 Serangan Rusia ke Ukraina: Swiss Tolak Pasok Amunisi | Balon Ditembak di Kyiv

Politik, sanksi, bantuan

Negara-negara Uni Eropa berada di jalur yang bagus untuk mengadopsi sanksi baru terhadap Rusia tepat pada peringatan satu tahun invasi Moskwa.

Masa depan kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi kurang pasti setelah invasi Ukraina, kata seorang pejabat Barat.

Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan, Moskwa tidak pernah meminta Minsk untuk berperang di Ukraina.

Baca juga: Ribuan Anak Ukraina Berada di Kamp Rusia, Disusupi Pendidikan Pro-Invasi

Lukashenko menuturkan, dia hanya akan mengirim pasukannya berperang bersama Rusia jika negara lain menyerang Belarus.

Majelis Umum PBB akan memberikan suara minggu depan pada rancangan resolusi yang menekankan perlunya mencapai perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina.

Negara-negara NATO meningkatkan produksi amunisi artilerinya.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan Jepang akan mengundang Menteri Luar Negeri Ukraina ke pertemuan para menteri luar negeri G7 yang akan diadakan di Jerman pada 18 Februari.

Baca juga: Jelang 1 Tahun Invasi Rusia, Putin Perintahkan Pasukan Maju di Ukraina Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com