KYIV, KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-357 pada Rabu (15/2/2023), diwarnai dengan penolak Swiss memasok amunisi ke Kyiv.
Jerman lalu mengkritiknya, karena amunisi tersebut diperlukan untuk senjata anti-pesawat Gepard buatan Jerman yang digunakan Ukraina.
Sementara itu, enam balon yang tampaknya diluncurkan Rusia muncul di Kyiv dan langsung ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina.
Baca juga: Ribuan Anak Ukraina Berada di Kamp Rusia, Disusupi Pendidikan Pro-Invasi
Rangkuman situasi perang Rusia-Ukraina terkini dapat Anda baca di bawah ini.
"Situasi di Bakhmut adalah yang paling sulit di wilayah negara kita," kata Zelensky dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson yang sedang berkunjung.
"Tidak mudah bagi tentara kami di timur, tetapi mereka tidak menyebutnya 'benteng Bakhmut' tanpa alasan," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa pasukan Ukraina dengan kokoh mempertahankan posisi mereka.
“Beberapa negara masih memiliki amunisi tetapi enggan memasoknya ke Ukraina karena alasan sejarah,” kata Habeck dalam wawancara dengan surat kabar Die Zeit.
Baca juga:
"Kami sedang dalam pembicaraan dengan Swiss, dan saya harus menjelaskan: saya tidak mengerti mengapa Swiss tidak menyediakan amunisi Gepard," imbuhnya.
Komentar itu keluar saat para sekutu NATO bertemu di Brussels dalam upaya mempercepat pengiriman amunisi dan senjata ke Kyiv.
Unit pertahanan udara Ukraina pada Rabu (15/2/2023) mendeteksi setengah lusin balon yang tampaknya diluncurkan oleh Rusia di atas ibu kota Kyiv, dan menembak jatuh sebagian besar balon tersebut.
Pihak berwenang Kyiv mengatakan, balon-balon itu dapat membawa peralatan pengintaian dan diluncurkan untuk mendeteksi serta menguras tenaga pertahanan udara mereka.
"Sebagian besar balon telah ditembak jatuh," kata pemerintah kota seraya menambahkan, pihak berwenang akan memeriksa puing-puing dengan hati-hati.
Kemunculan balon-balon di langit memicu sirene berbunyi di ibu kota Ukraina, yang biasanya terjadi saat misil mendekat.
Baca juga: Jet Tempur F-35 Belanda Cegat Pesawat Rusia di Dekat Polandia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.