Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kehilangan 50 Persen Armada Tank Terbaik dalam Perang di Ukraina

Kompas.com - 16/02/2023, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.comRusia kehilangan sekitar setengah dari armada tank terbaiknya dalam invasi ke Ukraina yang hampir genap berusia satu tahun sejak dimulai pada 24 Februari 2022.

Akan tetapi, Moskwa masih mempertahankan sebagian besar kekuatan angkatan udaranya dan mungkin mengerahkannya lebih aktif dalam fase perang berikutnya.

Hal tersebut disampaikan International Institute for Strategic Studies (IISS) dalam laporan tahunannya, Military Balance. Laporan tersebut biasa dijadikan referensi utama bagi para ahli pertahanan.

Baca juga: Ukraina Tembak Jatuh Balon Pengintai Diduga dari Rusia

Dalam laporan tersebut, IISS melaporkan bahwa sekitar 50 persen dari beberapa kelas tank paling modern Rusia hancur.

Kondisi tersebut membuat Rusia terpaksa bergantung pada model era Uni Soviet yang lebih tua, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (15/2/2023).

Seorang peneliti di IISS, Henry Boyd, mengatakan kepada Reuters, produksi dan pengaktifan kembali armada tank yang dilakukan Rusia rupanya tidak cukup untuk mengkompensasi kerugian Moskwa di medan perang.

“Armada lapis baja mereka saat ini di garis depan berukuran sekitar setengah dari ukuran saat awal perang,” kata Boyd.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-357 Serangan Rusia ke Ukraina: Swiss Tolak Pasok Amunisi | Balon Ditembak di Kyiv

Dia memperkirakan, kerugian tank Rusia antara 2.000 hingga 2.300 unit. Sedangkan Ukraina kehilangan sekitar 700 unit.

Di satu sisi, beberapa negara Barat menjanjikan Ukraina dengan total sekitar 100 unit tank modern, termasuk Abrams dari AS, Leopard 2 dari Jerman, dan Challenger dari Inggris.

Tank-tank Barat tersebut memiliki kemampuan yang jauh melebihi model Rusia yang lebih tua.

Di sisi lain, pakar kedirgantaraan IISS, Douglas Barrie, mengatakan bahwa Rusia berhasil mempertahankan sebagian besar angkatan udaranya.

Baca juga: Ribuan Anak Ukraina Berada di Kamp Rusia, Disusupi Pendidikan Pro-Invasi

Barrie menuturkan, kekuatan angkatan udara Rusia masih banyak yang selamat karena beroperasi dari jarak jauh.

Kekuatan angkatan udara Rusia beroperasi dari jarak jauh karena sistem pertahanan Ukraina yang efektif. Selain itu, Moskwa kekurangan pasokan rudal udara-ke-permukaan jarak pendek taktis.

Oleh karenanya, Barrie memprediksi bahwa Rusia kemungkinan akan menggunakan kekuatan udaranya menjadi lebih aktif.

Selain itu, Rusia berpotensi mengambil lebih banyak risiko untuk menyerang setiap konsentrasi pasukan Ukraina di darat.

“Salah satu tantangan dari perspektif Ukraina adalah jika mereka harus memukul mundur pasukan darat Rusia yang signifikan atau mengerahkan kekuatan mereka sendiri,” ucap Barrie.

Baca juga: Jelang 1 Tahun Invasi Rusia, Putin Perintahkan Pasukan Maju di Ukraina Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com