Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Pangan Korea Utara Makin Parah, Jatah Makanan Tentara Dipangkas

Kompas.com - 15/02/2023, 17:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.com – Kementerian Unifikasi Korea Selatan memperkirakan, krisis pangan yang terjadi di Korea Utara kemungkinan telah memburuk.

Laporan itu muncul setelah sebuah surat kabar melaporkan bahwa Korea Utara memangkas jatah makanan para tentaranya untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun.

Pada Rabu (14/2/2023), surat kabar DongA Ilbo melaporkan bahwa Korea Utara mengurangi jatah makan harian untuk tentaranya untuk pertama kalinya sejak 2000.

Baca juga: Kembali Gelar Parade Militer, Korea Utara Pamerkan ICBM Terbanyak

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menuturkan, Korea Utara mengakui ada krisis pangan serius yang ditandai dengan rencana rapat Partai Buruh yang berkuasa yang membahas soal pertanian.

“Situasi pangannya tampaknya telah memburuk,” kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan, lembaga yang menangani hubungan dengan Korea Utara, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Reuters.

Selama beberapa dekade terakhir, Korea Utara mengalami krisis pangan yang serius. Salah satu krisis pangan terburuk di Korea Utara terjadi pada dekade 1990-an.

Baca juga: Putri Kim Jong Un Kembali Dimunculkan ke Publik, Kunjungi Barak Tentara Korea Utara

Di satu sisi, Korea Utara masih berada di bawah berbagai sanksi internasional karena program senjata nuklir dan rudal balistiknya dan dalam beberapa tahun terakhir.

Kondisi tersebut diperparah dengan macetnya perdagangan saat pandemi Covid-19 akibat aturan ketat di perbatasan negara tersebut untuk mencegah penyebaran virus.

Di sisi lain, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, pihaknya tidak dapat mengonfirmasi rincian berita dari DongA Ilbo.

Akan tetapi, Kementerian Unifikasi Korea Selatan menuturkan bahwa pihaknya dan lembaga lainnya sedang memantau situasi.

Baca juga: Kim Jong Un Dorong Kesiapan Perang Korea Utara, Ini Strateginya

Kantor berita negara Korea Utara KCNA melaporkan pada 6 Februari, Partai Buruh berencana menggelar pertemuan Komite Pusat yang khusus dan mendesak pada akhir Februari untuk membahas strategi yang tepat di bidang pertanian.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, Korea Utara jarang mengadakan pertemuan khusus semacam itu.

Bulan lalu, kelompok pemantau 38 North yang berbasis di AS mengatakan, ketersediaan pangan Korea Utara kemungkinan telah turun di bawah batas minimum.

Baca juga: Balon Korea Utara Sempat Terlihat Terbang di Atas Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com