BEIJING, KOMPAS.com – Presiden China Xi Jinping menyampaikan dukungannya untuk Iran ketika Barat terus menekan Teheran atas pengembangan nuklirnya.
Dukungan itu disampaikan Xi saat bertemu Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Selasa (14/2/2023), sebagaimana dilansir Associated Press.
Xi menyatakan dukungan untuk Iran melalui istilah yang digunakan Beijing untuk mengkritik dominasi AS dalam urusan global.
Baca juga: Perayaan Revolusi Iran Diwarnai Peretasan Siaran Pidato Presiden Ebrahim Raisi
Selama ini, China dan Iran menggambarkan diri mereka, bersama Rusia, sebagai penyeimbang kekuatan Washington di tataran global.
“China mendukung Iran dalam menjaga kedaulatan nasional dan melawan unilateralisme dan perundungan,” kata Xi dalam pernyataan yang dirilis saluran televisi Pemerintah China melalui website-nya.
Pemerintah China juga mengumumkan bahwa Xi dan Raisi menghadiri penandatanganan 20 perjanjian kerja sama, termasuk dalam perdagangan dan pariwisata.
Xi mengatakan, Beijing menentang kekuatan eksternal yang mencampuri urusan dalam negeri Iran dan merusak keamanan dan stabilitas Iran.
Baca juga: Peretas Anti-Pemeritah Menyela Pidato Langsung Presiden Iran
Dia juga berjanji untuk bekerja sama dalam berbagai isu yang melibatkan kepentingan utama dari kedua belah pihak.
Sementara itu, Pemerintah Iran tidak segera merilis perincian pertemuan antara Xi dan Raisi.
Akan tetapi, Raisi dalam pernyataannya yang dirilis surat kabar Partai Komunis China, People's Daily, menyebut bahwa Iran dan China bersahabat dalam situasi sulit.
China adalah salah satu pembeli terbesar minyak Iran. Beijing juga merupakan salah satu investor terbesar di Teheran.
Baca juga: Dubes Iran: Indonesia Sama Seperti Iran, Tak Memihak Timur atau Barat
Selama bertahun-tahun lamanya, Iran berada di bawah berbagai sanksi perdagangan dan keuangan yang diberlakukan oleh Washington dan negara Barat lainnya.
Sanksi-sanksi itu dijatuhkan karena Iran dituding mengembangkan senjata nuklir, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Pemerintah Iran.
Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price sudah mendesak China untuk memengaruhi Iran dan menurunkan potensi ancaman di kawasan itu.
“RRC (Republik Rakyat China) memiliki peran untuk dimainkan dalam memberi isyarat dengan sangat jelas kepada Iran bahwa aktivitas destabilisasinya —yang membahayakan dirinya— tidak akan dihargai, tidak akan disetujui,” kata Price, Selasa.
Baca juga: Pemimpin Oposisi Iran Serukan Transformasi Fundamental: Perempuan, Kehidupan, dan Kebebasan
“Ini bukan sesuatu yang masyarakat internasional siap untuk duduk diam dan menonton,” sambungnya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menuturkan, hubungan persahabatan antara Beijing dan Teheran berkontribusi terhadap promosi perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
“Hubungan kami tidak menargetkan pihak ketiga mana pun,” kata Wang saat ditanya apakah Beijing khawatir jika semakin dekat hubungannya dengan Iran dapat memperumit hubungan AS-China.
Baca juga: Israel Kemungkinan Dalang Serangan Drone di Pabrik Peralatan Militer Iran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.