BEIJING, KOMPAS.com - China pada Selasa (14/2/2023) mendesak Amerika Serikat untuk menyelidiki secara menyeluruh benda-benda yang diklaim Beijing sebagai balon AS.
Hubungan Washington dan Beijing meruncing setelah ditembaknya obyek udara yang dituduh AS sebagai balon mata-mata China.
China bersikeras bahwa balon itu adalah pesawat observasi cuaca yang salah arah tanpa tujuan militer.
Baca juga: China: Balon AS Masuk Wilayah Udara Kami Lebih dari 10 Kali Sejak 2022
Sejumlah obyek terbang tak dikenal (UFO) kemudian ditembak jatuh di atas Amerika Utara, meskipun AS tidak mengaitkannya dengan China.
Pada Selasa (14/2/2023), Beijing kembali mengulang tuduhan tak berdasar bahwa AS telah menerbangkan lebih dari 10 balon sejak tahun lalu.
"AS meluncurkan beberapa balon ketinggian dari Amerika Serikat yang terbang keliling dunia terus menerus, terbang secara ilegal di atas wilayah udara China dan negara-negara lain setidaknya 10 kali," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam jumpa pers reguler.
"Pihak AS harus melakukan penyelidikan menyeluruh dan memberikan penjelasan kepada China," tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Namun, Wang tidak memberikan bukti dugaan penerbangan balon yang katanya dimulai pada Mei 2022.
Dia sebelumnya mengatakan kepada wartawan, masuknya balon-balon itu dimulai pada Januari 2022.
Baca juga:
Washington membantah klaim Beijing bahwa pihaknya menerbangkan perangkat observasi ke wilayah udara China.
Adapun Pemerintah AS menuduh balon yang ditembak jatuh pada 4 Februari 2022 adalah bagian dari armada global balon spionase China.
Dikatakan bahwa balon itu jelas merupakan benda mata-mata dan puing-puingnya saat ini sedang diambil dari Samudera Atlantik untuk dianalisis.
Para kru menemukan sensor penting dan komponen elektronik dari balon China serta sebagian besar strukturnya, kata militer AS pada Senin (13/2/2023).
Baca juga: Pilot F-16 AS Meleset Tembak UFO, Rudal Seharga Rp 6 Miliar Nyasar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.