SYDNEY, KOMPAS.com - Australia dan Selandia Baru membicarakan hubungan mereka dengan China pada konferensi pers bersama perdana menteri pada hari Selasa (7/2/2023).
Ini jadi tanda terbaru dari penguatan hubungan dengan mitra dagang terbesar mereka.
Perdana Menteri Anthony Albanese dan rekannya Chris Hipkins mengatakan mereka membahas perubahan iklim, keamanan, migrasi dan ekonomi pada pertemuan mereka di Canberra itu.
Baca juga: Banjir Bandang Selandia Baru, Jenazah Keempat Ditemukan Usai Surut
Ini jadi pertemuan pertama sejak Jacinda Ardern mengundurkan diri sebagai pemimpin pada bulan Januari 2023.
Albanese mengatakan dia senang dengan pertemuan video yang produktif antara Menteri Perdagangan Don Farrell dan mitranya dari China pada hari Senin (6/2/2023), di mana disepakati bahwa Farrell akan segera melakukan perjalanan ke Beijing.
"Posisi kami terhadap China jelas bahwa kami akan bekerja sama dan China akan terlibat dalam kepentingan nasional kami," ujarnya, seperti dilansir dari Reuters.
"Perdagangan ke China lebih dari gabungan tiga mitra dagang tertinggi berikutnya. Merupakan kepentingan nasional Australia untuk memiliki hubungan ekonomi yang baik dan berdagang dengan China," tambahnya.
Hipkins mengatakan China adalah mitra yang sangat penting bagi Selandia Baru.
"Itu tidak berarti tidak akan ada area di mana kami tidak setuju. Kami akan terus menyuarakan ketidaksetujuan kami dengan China," tambahnya.
Selandia Baru secara historis mengambil pendekatan yang lebih berdamai dengan China.
Baca juga: Imbas Balon Terbang, Perselisihan Diplomatik China-AS Kembali Keruh
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.