WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Sejumlah anggota Kongres AS mengancam tidak akan mendukung penjualan jet tempur F-16 ke Turkiye sampai Ankara meratifikasi Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO.
Swedia dan Finlandia tahun lalu mendaftar keanggotaan NATO. Namun, langkah kedua negara ini terganjal karena Turkiye belum menyetujui keanggotaannya.
Untuk dapat menjadi bagian dari NATO, semua negara anggota tanpa terkecuali harus memberikan lampu hijau.
Baca juga: Erdogan Tak Mau Swedia Gabung NATO Jika Izinkan Pembakaran Al-Quran
Dari 30 anggota NATO, hanya Turkiye dan Hongaria yang belum meratifikasi keanggotaan NATO Finlandia dan Swedia.
Turkiye ingin agar Swedia dan Finlandia mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan kelompok lain yang disalahkan atas upaya kudeta di Turkiye pada 2016.
Ketiga negara sempat mencapai kesepakatan tentang progres ke depan dalam pertemuan di Madrid, Spanyol, pada Juni 2022.
Akan tetapi, Turkiye menangguhkan pembicaraan pada Januari 2023 usai seorang politikus sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan, membakar Al-Qur’an di Stockholm.
Baca juga: Finlandia Masih Berharap Bisa Gabung NATO bersama Swedia
Kini, beberapa politikus AS campur tangan karena Turkiye belum juga mengizinkan Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (3/2/2023).
Dalam sepucuk surat kepada Presiden AS Joe Biden, 29 anggota Senat AS dari Partai Demokrat dan Republik mengatakan bahwa Swedia dan Finlandia sudah berupaya penuh dan beritikad baik memenuhi persyaratan keanggotaan NATO yang diminta Turkiye.
“Setelah protokol aksesi NATO diratifikasi oleh Turkiye, Kongres dapat mempertimbangkan penjualan jet tempur F-16. Kegagalan untuk melakukannya, bagaimanapun, akan mempertanyakan penjualan yang tertunda ini,” tulis 29 politikus tersebut dalam suratnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.