Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/02/2023, 18:01 WIB

JUBA, KOMPAS.com – Sebanyak 27 orang tewas dalam kekerasan terbaru di Negara Bagian Central Equatoria, Sudan Selatan, pada Kamis (2/2/2023) malam.

Kekerasan tersebut terjadi sebelum kunjungan Paus Fransiskus ke negara itu yang dijadwalkan pada Jumat (3/1/2023).

Dilansir dari Reuters, Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Sudan Selatan dari negara tetangganya, Republik Demokratik Kongo.

Baca juga: Langkah Berani Paus Fransiskus Hargai Hak-hak Kaum LGBTQ

Kunjungan Sri Paus ke Sudan Selatan adalah menyerukan proses perdamaian yang bertujuan mengakhiri konflik 10 tahun yang telah menewaskan ratusan ribu orang.

Reuters melaporkan, kekerasan di Sudan Selatan sebagian besar terjadi karena bermotif etnis.

Kekerasan terbaru yang menewaskan 27 orang di Negara Bagian Central Equatoria melibatkan komunitas penggembala ternak dan kelompok milisi.

Baca juga: Paus Fransiskus: Homoseksualitas Bukanlah Kejahatan

Mulanya, beberapa milisi dari kelompok pemberontak membunuh enam orang dari komunitas penggembala.

Tak terima, komunitas penggembala melakukan balas dendam dengan menyerang daerah terdekat, membunuh 21 warga sipil, termasuk lima anak dan seorang wanita hamil.

Pada 2018, sebuah kesepakatan damai ditandatangani oleh para pihak utama dalam perang saudara yang berkobar sejak 2013 hingga 2018.

Baca juga: Paus Fransiskus Akan Pimpin Pemakaman Paus Benediktus XVI

Kesepakatn damai tersebut secara signifikan dapat mengurangi kekerasan di Sudan Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan tetapi, bentrokan tingkat akar rumput antarkomunitas yang bersaing masih sering berkobar.

Uskup Agung Canterbury, yang menemani paus ke Sudan Selatan, mengaku merasa ngeri atas kekerasan terbaru di sana.

Baca juga: Paus Benediktus Sakit Parah, Paus Fransiskus Meminta Doa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kemesraan Xi Jinping dan Vladimir Putin | China Usir Kapal Perang AS

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kemesraan Xi Jinping dan Vladimir Putin | China Usir Kapal Perang AS

Global
Pria Ini Pulang Kampung Bawa 11 Kucing Pakai Motor, Tempuh Jarak 300 Km

Pria Ini Pulang Kampung Bawa 11 Kucing Pakai Motor, Tempuh Jarak 300 Km

Global
Anak Mantan PM Malaysia Kehilangan Banyak Teman dan Tawaran Kerja Usai Ayahnya Lengser

Anak Mantan PM Malaysia Kehilangan Banyak Teman dan Tawaran Kerja Usai Ayahnya Lengser

Global
Pakaian Bekas Jadi Tren Fesyen Ramah Lingkungan di Irak

Pakaian Bekas Jadi Tren Fesyen Ramah Lingkungan di Irak

Global
Rusia Akan Tempatkan Senjata Nuklir di Belarus, AS Hati-hati

Rusia Akan Tempatkan Senjata Nuklir di Belarus, AS Hati-hati

Global
Kisah Muhsin Kara, Muazin Juara 1 Lomba Azan Berhadiah Rp 8 Miliar di Arab Saudi

Kisah Muhsin Kara, Muazin Juara 1 Lomba Azan Berhadiah Rp 8 Miliar di Arab Saudi

Global
Trump Kampanye Pilpres AS 2024, Tepis Isu Kasus Suap Bintang Porno

Trump Kampanye Pilpres AS 2024, Tepis Isu Kasus Suap Bintang Porno

Global
Presiden Taiwan Tinjau Kesiapan Pasukan Jelang Kunjungan ke AS

Presiden Taiwan Tinjau Kesiapan Pasukan Jelang Kunjungan ke AS

Global
Honduras Resmi Putus Hubungan dengan Taiwan, Akui Hanya Ada 1 China

Honduras Resmi Putus Hubungan dengan Taiwan, Akui Hanya Ada 1 China

Global
Trump Bandingkan Penyelidikan atas Dirinya dengan Stalinisme Rusia

Trump Bandingkan Penyelidikan atas Dirinya dengan Stalinisme Rusia

Global
Tornado Mematikan Sapu Mississippi AS, Kota-kota Luluh Lantak, 26 Tewas

Tornado Mematikan Sapu Mississippi AS, Kota-kota Luluh Lantak, 26 Tewas

Global
Lansia Ini Pecahkan Rekor Donor Darah Terbanyak di Dunia, Rutin Sejak 1965 Sampai Sekarang

Lansia Ini Pecahkan Rekor Donor Darah Terbanyak di Dunia, Rutin Sejak 1965 Sampai Sekarang

Global
Serangan Rusia di Bakhmut Terhenti, Kemenhan Rusia dan Grup Wagner Bersitegang

Serangan Rusia di Bakhmut Terhenti, Kemenhan Rusia dan Grup Wagner Bersitegang

Global
Bagaimana Astronot Muslim Menjalani Ramadhan di Ruang Angkasa?

Bagaimana Astronot Muslim Menjalani Ramadhan di Ruang Angkasa?

Global
Situasi Memanas, Rusia Sebar Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Situasi Memanas, Rusia Sebar Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+