Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/02/2023, 20:31 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com - Komisi Uni Eropa meluncurkan agenda untuk mengimbangi UU Peredaman Inflasi pemerintah AS. Tujuannya untuk mendorong bisnis menerapkan transisi hijau agar tetap mampu bersaing di pasar internasional.

Pejabat tinggi Uni Eropa pada Rabu (1/2/2023) memperkenalkan Agenda Industri Hijau untuk mengimbangi program subsidi besar-besaran di AS untuk teknologi hijau.

Badan Energi Internasional (IEA) memprediksikan bahwa sektor industri dan bisnis hijau sampai tahun 2030 akan meningkat lebih tiga kali lipat, menjadi 650 miliar dollar AS.

Baca juga: Norwegia Percaya Diri Bisa Menopang Energi Eropa

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, Agenda Industri Hijau Uni Eropa berfokus pada empat bidang, yaitu penyederhanaan regulasi, pelonggaran aturan subsidi negara, peningkatan sumber daya manusia, dan penerapan perjanjian perdagangan untuk memastikan pasokan bahan mentah yang penting.

"Kita sekarang hidup dalam masa-masa yang menentukan, pada dasarnya dekade yang akan memutuskan apakah kita akan berhasil memerangi perubahan iklim atau tidak," kata Ursula von der Leyen kepada wartawan di Brussel ketika memperkenalkan agenda baru Uni Eropa (UE).

Kunci dalam upaya menanggulangi perubahan iklim adalah mencapai target emisi karbon nol bersih pada tahun 2050, tegasnya.

Namun, Ursula von der Leyen menyebut tidak ada anggaran baru untuk agenda itu. Pendanaannya terutama akan diambil dari dana pemulihan pandemi, yang dapat dialihkan untuk melayani industri hijau.

Baca juga: Krisis Energi akibat Digempur Rusia, Ukraina Minta 50 Juta Lampu LED

Tanggapan pada curahan dana besar-besaran di AS

Rencana industri hijau Uni Eropadatang sebagai tanggapan terhadap Undang-Undang Peredaman Inflasi (IRA) di AS.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket pemerintah AS itu mencakup dana 369 miliar dollar AS untuk program keamanan energi dan perubahan iklim yang diresmikan Presiden Joe Biden tahun lalu.

Pejabat dan pemimpin Uni Eropa memperingatkan, subsidi pemerintah AS, terutama untuk kendaraan listrik, dapat membuat bisnis Uni Eropa dirugikan, atau bahkan mendorong perusahaan untuk pindah ke AS, misalnya agar dapat memanfaatkan keuntungan pemotongan pajak.

Baca juga: Terobosan Besar, Ilmuwan AS Ciptakan Reaksi Fusi Nuklir untuk Energi Bersih

Halaman Selanjutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Siram Suami dengan Air Panas, WNI Ditangkap Polisi Singapura Saat Coba Lari ke Kepri

Siram Suami dengan Air Panas, WNI Ditangkap Polisi Singapura Saat Coba Lari ke Kepri

Global
Rakyat Korea Utara Kelaparan, Putri Kim Jong Un Pakai Jaket Christian Dior Seharga Rp 28,8 Juta

Rakyat Korea Utara Kelaparan, Putri Kim Jong Un Pakai Jaket Christian Dior Seharga Rp 28,8 Juta

Global
AS Belum Lihat Indikasi Rusia Gerakkan Senjata Nuklir

AS Belum Lihat Indikasi Rusia Gerakkan Senjata Nuklir

Global
Tornado 1 Jam Terjang Mississippi AS, Area Sepanjang 274 Km Hancur

Tornado 1 Jam Terjang Mississippi AS, Area Sepanjang 274 Km Hancur

Global
Putri Sumatera Utara Jadi Duta Pariwisata di AS

Putri Sumatera Utara Jadi Duta Pariwisata di AS

Global
Putin Berambisi Rusia Mampu Produksi dan Modernisasi 1.600 Tank

Putin Berambisi Rusia Mampu Produksi dan Modernisasi 1.600 Tank

Global
Sebar Senjata Nuklir Taktis ke Belarus, Putin Disebut Bikin Malu Xi Jinping

Sebar Senjata Nuklir Taktis ke Belarus, Putin Disebut Bikin Malu Xi Jinping

Global
Lagi dan Lagi, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik

Lagi dan Lagi, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik

Global
Kritik RUU Baru, Menhan Israel Dipecat Netanyahu

Kritik RUU Baru, Menhan Israel Dipecat Netanyahu

Global
NATO Kritik Rusia Soal Senjata Nuklir Taktis, AS Tak Ambil Pusing

NATO Kritik Rusia Soal Senjata Nuklir Taktis, AS Tak Ambil Pusing

Global
Rangkuman Hari Ke-396 Serangan Rusia ke Ukraina: NATO Kritik Moskwa Soal Nuklir, Kyiv Serukan Pertemuan Luar Biasa

Rangkuman Hari Ke-396 Serangan Rusia ke Ukraina: NATO Kritik Moskwa Soal Nuklir, Kyiv Serukan Pertemuan Luar Biasa

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kemesraan Xi Jinping dan Vladimir Putin | China Usir Kapal Perang AS

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kemesraan Xi Jinping dan Vladimir Putin | China Usir Kapal Perang AS

Global
Pria Ini Pulang Kampung Bawa 11 Kucing Pakai Motor, Tempuh Jarak 300 Km

Pria Ini Pulang Kampung Bawa 11 Kucing Pakai Motor, Tempuh Jarak 300 Km

Global
Anak Mantan PM Malaysia Kehilangan Banyak Teman dan Tawaran Kerja Usai Ayahnya Lengser

Anak Mantan PM Malaysia Kehilangan Banyak Teman dan Tawaran Kerja Usai Ayahnya Lengser

Global
Pakaian Bekas Jadi Tren Fesyen Ramah Lingkungan di Irak

Pakaian Bekas Jadi Tren Fesyen Ramah Lingkungan di Irak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+