BRUSSELS, KOMPAS.com - Komisi Uni Eropa meluncurkan agenda untuk mengimbangi UU Peredaman Inflasi pemerintah AS. Tujuannya untuk mendorong bisnis menerapkan transisi hijau agar tetap mampu bersaing di pasar internasional.
Pejabat tinggi Uni Eropa pada Rabu (1/2/2023) memperkenalkan Agenda Industri Hijau untuk mengimbangi program subsidi besar-besaran di AS untuk teknologi hijau.
Badan Energi Internasional (IEA) memprediksikan bahwa sektor industri dan bisnis hijau sampai tahun 2030 akan meningkat lebih tiga kali lipat, menjadi 650 miliar dollar AS.
Baca juga: Norwegia Percaya Diri Bisa Menopang Energi Eropa
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, Agenda Industri Hijau Uni Eropa berfokus pada empat bidang, yaitu penyederhanaan regulasi, pelonggaran aturan subsidi negara, peningkatan sumber daya manusia, dan penerapan perjanjian perdagangan untuk memastikan pasokan bahan mentah yang penting.
"Kita sekarang hidup dalam masa-masa yang menentukan, pada dasarnya dekade yang akan memutuskan apakah kita akan berhasil memerangi perubahan iklim atau tidak," kata Ursula von der Leyen kepada wartawan di Brussel ketika memperkenalkan agenda baru Uni Eropa (UE).
Kunci dalam upaya menanggulangi perubahan iklim adalah mencapai target emisi karbon nol bersih pada tahun 2050, tegasnya.
Namun, Ursula von der Leyen menyebut tidak ada anggaran baru untuk agenda itu. Pendanaannya terutama akan diambil dari dana pemulihan pandemi, yang dapat dialihkan untuk melayani industri hijau.
Baca juga: Krisis Energi akibat Digempur Rusia, Ukraina Minta 50 Juta Lampu LED
Rencana industri hijau Uni Eropadatang sebagai tanggapan terhadap Undang-Undang Peredaman Inflasi (IRA) di AS.
Paket pemerintah AS itu mencakup dana 369 miliar dollar AS untuk program keamanan energi dan perubahan iklim yang diresmikan Presiden Joe Biden tahun lalu.
Pejabat dan pemimpin Uni Eropa memperingatkan, subsidi pemerintah AS, terutama untuk kendaraan listrik, dapat membuat bisnis Uni Eropa dirugikan, atau bahkan mendorong perusahaan untuk pindah ke AS, misalnya agar dapat memanfaatkan keuntungan pemotongan pajak.
Baca juga: Terobosan Besar, Ilmuwan AS Ciptakan Reaksi Fusi Nuklir untuk Energi Bersih
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.