Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-342 Serangan Rusia ke Ukraina: IOC Putuskan Nasib Atlet Rusia, Ukraina Dituduh Pakai Ranjau Terlarang

Kompas.com - 01/02/2023, 09:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-342 pada Selasa (31/1/2023).

Ini termasuk, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menolak permintaan Rusia agar para atletnya diperlakukan sama dengan negara lain, paling dekat di penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024.

Sementara itu, Human Rights Watch (HRW) menuduh Ukraina menggunakan ranjau darat anti-personil yang dilarang untuk menyerang pasukan Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-341 Serangan Rusia ke Ukraina: Biden Tolak Kirim F-16, Boris Diancam Rudal Putin

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-342 yang dapat Anda simak:

Diumumkan KTT UE-Ukraina akan digelar pada Jumat

Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal pada Selasa (31/1/2023) mengumumkan bahwa, KTT dengan Uni Eropa akan berlangsung di Kyiv pada Jumat (3/2/2023).

"KTT Ukraina-Uni Eropa akan diadakan di Kyiv pada 3 Februari," ucap Shmygal dalam pertemuan pemerintah Ukraina.

Dia menyebut acara itu "sangat penting" bagi upaya Kyiv untuk bergabung dengan blok Eropa.

"Fakta bahwa KTT ini akan diadakan di Kyiv adalah sinyal kuat bagi mitra dan musuh," ucap PM Ukraina.

Belum ada keterangan lebih rinci yang diberikan tentang siapa yang akan hadir di pihak Uni Eropa.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-340 Serangan Rusia ke Ukraina: Pasukan Kyiv Tangkis Serangan di Blahodatne

AS: Rusia tak patuhi perjanjian nuklir 

Amerika Serikat mengatakan pada Selasa, bahwa Rusia tidak mematuhi New START, ketika ketegangan meningkat akibat perang Ukraina.

New START adalah perjanjian kontrol senjata terakhir yang tersisa antara dua kekuatan nuklir utama dunia itu.

Menanggapi permintaan dari Kongres, Kementerian Luar Negeri AS menyalahkan Rusia karena menangguhkan inspeksi dan membatalkan pembicaraan.

Meski demikian, Kemenlu AS tidak menuduh Moskw memperluas hulu ledak nuklir di luar batas yang disepakati.

"Rusia tidak memenuhi kewajibannya di bawah Perjanjian New START untuk memfasilitasi kegiatan inspeksi di wilayahnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, dikutip dari AFP.

Dia menyebut, ketidakpatuhan Moskwa mengancam kelangsungan kontrol senjata nuklir AS-Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-339 Serangan Rusia ke Ukraina: Adik Kim Jong Un Mengutuk AS | Ratusan Tank Berat dari Barat untuk Ukraina

IOC tolak permintaan Rusia agar para atletnya bertanding tanpa batasan

Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Selasa menolak permintaan Rusia agar para atletnya diperlakukan sama dengan negara lain.

Debat tentang boleh tidaknya partisipasi atlet Rusia dan Belarus di Olimpiade Paris 2024 telah berkembang belakangan ini.

"Sanksi terhadap negara dan pemerintah Rusia dan Belarus tidak dapat dinegosiasikan," kata juru bicara IOC.

Perdebatan meningkat sejak IOC mengatakan pada pekan lalu sedang memeriksa "jalur" bagi Rusia untuk bersaing di Paris, mungkin sebagai atlet netral daripada di bawah bendera nasional mereka.

Itu memicu tanggapan marah dari Kyiv.

Asisten presiden Ukraina menuduh IOC sebagai "promotor perang".

Ukraina mengancam akan memboikot Olimpiade Paris jika Rusia diizinkan ikut serta.

Pada Selasa, Stanislav Pozdnyakov, ketua Komite Olimpiade Rusia, meminta partisipasi penuh para atletnya.

"Rusia harus berpartisipasi persis dengan syarat yang sama dengan semua atlet lainnya. Setiap syarat atau kriteria tambahan tidak dapat diterima, terutama yang memiliki nuansa politik, yang sama sekali tidak dapat diterima untuk gerakan Olimpiade," kata Pozdnyakov, menurut kantor berita Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-338 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin-Zelensky Peringati Holocaust | Pertempuran Sengit di Vugledar

Halaman:

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com