Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Kemungkinan Dalang Serangan Drone di Pabrik Peralatan Militer Iran

Kompas.com - 30/01/2023, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com – Seorang pejabat AS menyampaikan, Israel kemungkinan ada di balik serangan drone di pabrik peralatan militer Iran.

Sebelumnya, pada Sabtu (29/1/2023), Iran mengatakan bahwa pihaknya mencegat drone yang menyerang pabrik peralatan militer di dekat pusat kota Isfahan.

Iran menyampaikan, tidak ada korban jiwa atau kerusakan serius akibat serangan tersebut.

Baca juga: Jurnalis Iran yang Wawancarai Ayah Mahsa Amini Dipenjara 2 Tahun tanpa Sidang Pengadilan

Media pemerintah Iran merilis rekaman yang menunjukkan kilatan di langit serta kehadiran kendaraan darurat di tempat kejadian.

Kementerian Pertahanan Iran mengatakan, ledakan itu hanya menyebabkan kerusakan kecil dan tidak ada korban jiwa.

Seorang juru bicara militer Israel menolak berkomentar atas serangan tersebut, sebagaimana dilansir Reuters.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS Brigadir Jenderal Patrick Ryder menuturkan, tidak ada pasukan militer AS yang terlibat dalam serangan di Iran. Dia menolak berkomentar lebih lanjut.

Baca juga: Ledakan di Pabrik Amunisi Iran, Teheran Sebut Serangan Drone

Seorang pejabat AS yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan kepada Reuters bahwa tampaknya Israel terlibat.

Beberapa pejabat AS lainnya menolak berkomentar terkait serangan tersebut. Kendati demikian, beberapa menyampaikan Washington tidak berperan.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian berujar bahwa insiden tersebut merupakan serangan pengecut yang bertujuan menciptakan ketidakamanan di Iran.

Akan tetapi, stasiun televisi pemerintah menyiarkan komentar dari anggota parlemen, Hossein Mirzaie, yang mengatakan bahwa ada spekulasi kuat Israel merupakan dalang serangan.

Baca juga: Iran Segera Terima Sukhoi Su-35 dari Rusia, Pesan Rudal dan Helikopter Juga

Jika benar serangan itu berasal dari Israel, itu akan menjadi serangan pertama Israel ke Iran di bawah kepemimpinan terbaru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Kabar ledakan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan musuh bebuyutan Iran, Israel, atas program nuklir Teheran.

Israel mengatakan, Iran sedang berusaha mengembangkan senjata nuklir. Teheran menyangkal tudingan tersebut.

Sebelumnya, ada sejumlah ledakan dan kebakaran di sekitar fasilitas militer, nuklir, dan industri Iran dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Iran Eksekusi Gantung Alireza Akbari, Inggris Berseru Tak Akan Tinggal Diam

Pada Juli 2022, Iran mengaku telah menangkap tim sabotase yang terdiri dari milisi Kurdi yang bekerja untuk Israel yang berencana meledakkan pusat industri pertahanan di Isfahan.

Pada tahun 2021, Iran menuduh Israel menyabotase fasilitas nuklir Natanz dan bersumpah akan membalas dendam atas serangan tersebut.

Ledakan di situs-situs sensitif Iran terkadang menimbulkan kekhawatiran di tengah ketegangan atas program nuklir Iran dengan Israel dan AS.

Baca juga: Iran Eksekusi Alireza Akbari dengan Cara Digantung, Dituduh Jadi Mata-mata Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com