BBC menginvestigasi kerusuhan anti-Muslim tahun 2022 di Gujarat, di mana Modi menjabat sebagai menteri utama di bagian pertama. Sementara di bagian kedua berfokus pada rekam jejak politik Modi sejak terpilih kembali pada 2019.
New Delhi mengecam dokumenter tersebut karena memiliki pola pikir kolonial, menyebutnya sebagai "propaganda" dan "sampah anti-India".
BBC di sisi lain memastikan bahwa film itu telah "diriset secara ketat” dan telah memasukkan banyak pandangan berbeda tentang Modi dan kariernya, termasuk dari orang-orang di partainya sendiri.
Pemerintahan Modi juga tidak menjawab permintaan wawancara dari BBC. "Kami menawarkan hak jawab kepada Pemerintah India terkait masalah yang diangkat dalam serial tersebut, tapi pemerintah menolak untuk menanggapi," kata BBC.
Baca juga: Untuk Kali Pertama, Xi dan Modi Akan Bertemu Langsung Sejak Bentrok Perbatasan pada 2020
Film dokumenter itu menunjukkan bahwa Modi, seorang nasionalis Hindu, tidak berbuat banyak untuk meredam kekerasan atas Muslim Gujarat pada 2002. Lebih dari 1.000 orang tewas selama tiga hari kerusuhan di negara bagian barat itu.
Sejumlah aktivis, korban, dan jurnalis yang diwawancarai untuk film tersebut mengatakan bahwa pihak berwenang gagal melindungi mereka. Sementara kritikus mengatakan hal itu adalah bukti ketidakpedulian Modi terhadap populasi Muslim di India.
Tuduhan semacam ini telah menghantui Modi selama beberapa dekade, namun ia menyangkal melakukan kesalahan, bahkan telah dibebaskan dua kali oleh Mahkamah Agung India.
Meski begitu, dokumenter BBC itu muncul dengan informasi baru yang diperoleh dari penyelidikan diplomatik Inggris yang sampai pada kesimpulan bahwa Modi bertanggung jawab langsung atas iklim impunitas” yang terjadi selama kerusuhan.
Jack Straw, Menteri Luar Negeri Inggris kala itu, mengatakan kepada BBC bahwa hasil penyelidikan menemukan kaum nasional Hindu berusaha "membersihkan Muslim dari wilayah Hindu,” dengan mengatakan bahwa seluruh insiden itu mengandung "ciri khas pembersihan etnis.”
Baca juga: Mengapresiasi Misi Sulit Jokowi yang Melewati Nyali Modi dan Xi Jinping
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.