Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Terkait Covid Meningkat di China, Peti Jenazah Habis Diborong Warga

Kompas.com - 26/01/2023, 21:31 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Para pembuat peti jenazah di bagian utara Provinsi Shanxi, di China sedang sibuk memenuhi pesanan. BBC melihat para pemahat andal mengukir kayu yang masih baru dipotong.

Dalam beberapa bulan terakhir, mereka mengaku belum sempat beristirahat.

Seorang penduduk desa yang hendak memesan peti mengatakan bahwa peti-peti jenazah di daerah itu sudah habis terjual.

Baca juga: Menengok Kondisi Terkini Pasar Huanan di Wuhan yang Jadi Asal Penyebaran Covid-19...

Ia tertawa dengan sentuhan humor gelap yang menjadi ciri khas daerah itu bahwa para pekerja di sektor pemakaman telah meraup "keuntungan kecil".

Ada banyak perdebatan terkait angka kematian sebenarnya akibat Covid-19 di China di kala virus menyebar ke kota-kota besar.

Sekitar 80 persen dari populasi, yakni lebih dari satu miliar orang, telah mengidap Covid-19 sejak China mencabut kebijakan nol-Covid Desember 2022, menurut epidemiolog terkemuka Wu Zunyou.

Baca juga: UPDATE Covid China: Hampir 13.000 Pasien Meninggal di RS pada 13-19 Januari 2023

Akhir pekan lalu, China melaporkan jumlah kematian terakait Covid mencapai 13.000 jiwa dalam waktu kurang dari seminggu, menambah total kematian awal, yakni 60,000 jiwa yang sudah tercatat sejak bulan Desember.

Namun, angka kematian tersebut belum tentu mencerminkan situasi yang sebenarnya.

Sebab, kematian yang dihitung hanya yang terjadi di rumah sakit, sementara di desa-desa hanya ada sedikit layanan kesehatan dan pengidap Covid-19 yang meninggal di rumah sebagian besar tidak terhitung.

Bahkan, sampai sekarang belum ada estimasi resmi terkait angka kematian di wilayah pedesaan. Tetapi BBC menemukan bukti bahwa jumlah korban yang tewas kian meningkat.

Baca juga: China Sebut Wabah Covid-19 Telah Infeksi 80 Persen Populasinya

Situasi di krematorium sebuah desa kecil di China

Wang Peiwei bertekad untuk mengadakan pemakaman meriah untuk saudara iparnya.BBC INDONESIA Wang Peiwei bertekad untuk mengadakan pemakaman meriah untuk saudara iparnya.

BBC mengunjungi krematorium lain dan mereka pun juga sibuk. Sejumlah pelayat berpakaian putih bergerak maju sambil membawa kotak upacara yang kemudian akan diisi jenazah orang yang mereka kasihi.

Di desa lain, BBC melihat sepasang pria dan perempuan memindahkan beberapa burung besar yang terbuat dari kertas tisu pada bagian belakang truk pengangkut.

”Ini adalah bangau. Anda menunggangi bangau ke alam baka,” kata perempuan itu.

Sembari mereka memasukan lambang-lambang agama Buddha lainnya yang dibentuk dari kertas tisu, mereka mengatakan ada ledakan permintaan untuk dekorasi pemakaman. Bahkan dua sampai tiga kali lipat dari biasanya.

Baca juga: Jepang Pertimbangkan Turunkan Kategori Covid-19 ke Level Tak Terlalu Serius

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com