Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Sebut Wabah Covid-19 Telah Infeksi 80 Persen Populasinya

Kompas.com - 21/01/2023, 21:24 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Kemungkinan kebangkitan besar-besaran Covid-19 di China selama dua atau tiga bulan ke depan sangat kecil.

Ilmuwan terkemuka pemerintah menyebut, ini karena 80 persen orang telah terinfeksi Covid-19.

Pergerakan massal orang selama periode liburan Tahun Baru Imlek yang sedang berlangsung dapat menyebarkan pandemi, meningkatkan infeksi di beberapa daerah, tetapi gelombang Covid-19 kedua tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Baca juga: Uganda Tendang China dari Proyek Rel Kereta, Beralih ke Turkiye

Ini dikatakan Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China di platform media sosial Weibo, seperti dilansir dari Reuters.

Ratusan juta orang China bepergian ke seluruh negeri untuk liburan yang telah ditangguhkan di bawah pembatasan Covid-19 yang baru-baru ini dilonggarkan, meningkatkan kekhawatiran akan wabah baru di daerah pedesaan yang kurang siap untuk menangani wabah besar.

China telah melewati puncak pasien Covid-19 di klinik demam, ruang gawat darurat dan unit dengan kondisi kritis, kata seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional, Kamis (19/1/2023).

Hampir 60.000 orang dengan Covid-19 telah meninggal di rumah sakit pada 12 Januari, kira-kira sebulan setelah China secara tiba-tiba membatalkan kebijakan nol-Covid, menurut data pemerintah.

Tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa angka itu mungkin jauh dari perhitungan dampak penuh.

Baca juga: Hadapi China, Taiwan Izinkan Wanita Jadi Pasukan Cadangan

Angka ini tidak termasuk mereka yang meninggal di rumah, dan karena banyak dokter mengatakan mereka tidak disarankan untuk menyebut Covid-19 sebagai penyebab kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com