Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kondisi Terkini Pasar Huanan di Wuhan yang Jadi Asal Penyebaran Covid-19...

Kompas.com - 23/01/2023, 17:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BBC,AFP

WUHAN, KOMPAS.com - Warga Wuhan di China pada Senin (23/1/2023) mengatakan, tidak lagi takut pada Covid-19 dan berharap mendapatkan masa depan yang lebih baik.

Hal itu mereka kemukakan tiga tahun setelah Wuhan dikunci karena virus corona.

Sejak China memerintahkan penutupan Wuhan dalam upaya menghentikan wabah pada Januari 2020, Covid-19 telah membunuh jutaan orang dan membuat ekonomi global kacau balau.

Baca juga: Wuhan Lockdown Lagi, Hampir 1 Juta Orang Harus di Rumah

Tetapi kehidupan sekarang kembali normal bagi banyak orang di seluruh dunia.

Setelah hampir tiga tahun menerapkan lockdown yang melelahkan dan pengujian massal wajib, China pada bulan lalu pun telah mencabut kebijakan nol-Covid garis kerasnya.

Saat China merayakan Tahun Baru Imlek minggu ini, Wuhan tampak jauh berbeda dibandingan pada awal tahun 2020.

Penduduk setempat ramai-ramai rela menerjang suhu dingin untuk bisa memadati pasar -beberapa tidak mamakai masker-, keluar rumah membeli mainan, atau hanya sekadar melempar batu di sepanjang Sungai Yangtze.

Banyak warga Wuhan mengaku sangat gembira karena kehidupan telah kembali normal di kota berpenduduk 11 juta itu.

"Tahun baru tentu saja (kami berharap) akan lebih baik," kata Yan Dongju (60), seorang petugas kebersihan di Kota Wuhan kepada AFP.

Dia menyebut, warga Wuhan tidak lagi takut dengan Covid-19.

"Kami tidak takut dengan virus lagi," kata dia.

Baca juga: China Kembali Lockdown Wuhan Setelah Temuan Sejumlah Kasus Baru

Foto yang diambil pada 30 Januari 2020 ini menunjukkan petugas berbaju pelindung memeriksa seorang lelaki tua yang meninggal di jalan Kota Wuhan di provinsi Hubei tengah Tiongkok, asal penyebaran Covid-19 ke berbagai penjuru dunia.AFP/HECTOR RETAMAL Foto yang diambil pada 30 Januari 2020 ini menunjukkan petugas berbaju pelindung memeriksa seorang lelaki tua yang meninggal di jalan Kota Wuhan di provinsi Hubei tengah Tiongkok, asal penyebaran Covid-19 ke berbagai penjuru dunia.
Warga lainnya, Liang Feicheng, juga mengaku senang setelah Wuhan dibuka kembali.

"Sekarang setelah Wuhan dibuka, semua orang cukup senang," kata pria yang bekerja sebagai supir ekspedisi itu.

"Banyak kekhawatiran dan depresi kami perlahan-lahan teratasi. Orang-orang menjalani hidup mereka, berkumpul dengan keluarga dan teman, pergi bermain dan bepergian dan menjadi bahagia," tambahnya.

Baca juga: “Seperti Wuhan Lagi”, Warga Shanghai Memprotes Sensor China

Kondisi jalan di Kota Wuhan yang menunjukkan adanya kendaraan terparkir di depan toko yang ditutup untuk Tahun Baru Imlek pada 23 Januari 2023. Warga di Wuhan memperingati tiga tahun sejak virus misterius menjerumuskan mereka ke dalam penguncian yang mengerikan, dengan kota mereka menjadi episentrum wabah Covid-19 yang mendunia. Pada Januari 2020, di lokasi tersebut ditemukan petugas dengan seorang tergeletak meninggal ketika Covid-19 mulai menyebar.AFP/HECTOR RETAMAL Kondisi jalan di Kota Wuhan yang menunjukkan adanya kendaraan terparkir di depan toko yang ditutup untuk Tahun Baru Imlek pada 23 Januari 2023. Warga di Wuhan memperingati tiga tahun sejak virus misterius menjerumuskan mereka ke dalam penguncian yang mengerikan, dengan kota mereka menjadi episentrum wabah Covid-19 yang mendunia. Pada Januari 2020, di lokasi tersebut ditemukan petugas dengan seorang tergeletak meninggal ketika Covid-19 mulai menyebar.

Kondisi pasar Hunanan yang menjadi pusat penyebaran Covid-19

Keputusan untuk mengunci kota pada Januari 2020 lalu yang diumumkan pada tengah malam telah mengejutkan penduduk Wuhan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com