PARIS, KOMPAS.com - Seorang pria harus diamputasi testisnya setelah dihajar polisi dengan pentungan yang begitu keras saat demo di Perancis.
Pengacara pria tersebut yaitu Lucie Simon pada Minggu (22/1/2023) mengatakan, kliennya sedang berunjuk rasa menentang penambahan usia pensiun ketika insiden terjadi.
Foto dan video dari demonstrasi pada Kamis (19/1/2023) yang beredar di media sosial menunjukkan seorang polisi memukul pria di antara kedua kakinya kemudian pergi. Pria itu terlihat memegang kamera.
Baca juga: Kandidat Presiden Nyeleneh Kenya George Wajackoyah: Kampanyekan Program Jual Ganja dan Testis Hyena
President Macron's pension reform plan is being met with mass protests and strikes across France. pic.twitter.com/J9iXPJRVFz
— DW News (@dwnews) January 20, 2023
Simon kemudian mengajukan keluhan atas nama kliennya, insinyur Perancis-Spanyol berusia 26 tahun yang mengambil foto demonstrasi tersebut.
Keluhannya menyatakan, terjadi kekerasan yang menyebabkan mutilasi oleh orang yang memiliki otoritas publik.
"Itu pukulan yang sangat kuat sehingga testisnya harus diamputasi," katanya, dikutip dari kantor berita AFP. Ia menambahkan bahwa kliennya masih di rumah sakit.
"Ini bukan kasus pembelaan diri atau kebutuhan. Buktinya ada pada gambar yang kami miliki dan fakta bahwa dia kemudian tidak ditangkap."
Insinyur tersebut tinggal di pulau Guadeloupe Perancis, Karibia. Dia masih kaget dan terus bertanya mengapa terluka, ujar pengacaranya.
Baca juga:
Departemen kepolisian Paris sudah memerintahkan penyelidikan internal, serta menyebutkan bahwa insiden itu terjadi dalam konteks kekerasan ekstrem dan dalam manuver polisi untuk menangkap pelaku kekerasan.
Juru bicara Pemerintah Perancis Olivier Veran kepada stasiun tv BFMTV menyampaikan, dirinya turut berempati terhadap pria muda itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.