Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan ke Swedia: Jangan Harap Dapat Dukungan Turkiye Jadi Anggota NATO

Kompas.com - 24/01/2023, 16:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

ANKARA, KOMPAS.com – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menegaskan pada Senin (23/1/2023), bahwa Swedia jangan berharap akan mendapatkan dukungan dari Turkiye untuk bisa menjadi anggota NATO.

Perkatannya Erdogan itu muncul setelah terjadi demonstrasi di dekat Kedutaan Turkiye di Stockholm pada Sabtu (22/1/2023), yang salah satunya diwarnai dengan aksi pembakaran salinan Al Quran.

Demonstrasi anti-Turkiye dan menolak usulan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah meningkatkan ketegangan antara Swedia dengan Turkiye.

Baca juga: Aksi Bakar Salinan Al Quran di Swedia oleh Rasmus Paludan Dikecam Negara-negara Islam dan Merembet ke Urusan NATO

Padahal Swedia tengah membutuhkan dukungan Turkiye untuk bisa bergabung dengan NATO.

"Mereka yang mengizinkan penistaan agama seperti itu di depan kedutaan kami jangan mengharapkan dukungan dari kami untuk keanggotaan NATO mereka," kata Erdogan dalam pidatonya setelah rapat Kabinet.

Pada akhir pekan lalu, politisi sayap kanan, Rasmus Paludan, diketahui berdemonstrasi di luar Kedutaan Turkiye di Stockholm dengan membakar salinan Al Quran.

Aksi unjuk rasa tersebut mendapat izin dari Pemerintah Swedia.

"Jika Anda sangat mencintai anggota organisasi teroris dan musuh Islam dan melindungi mereka, maka kami menyarankan Anda untuk meminta dukungan mereka demi keamanan negara Anda," kata Erdogan, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Reuters melaporkan, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom menolak untuk segera mengomentari pernyataan Erdogan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, dia menyampaikan, ingin lebih dulu memahami dengan tepat apa yang telah dikatakan oleh Presiden Erdogan.

Baca juga: Aksi Bakar Salinan Al Quran Warnai Demo Anti-Turkiye di Stockholm Swedia

“Tetapi, Swedia akan menghormati kesepakatan yang ada antara Swedia, Finlandia, dan Turkiye mengenai keanggotaan NATO kami,” ucap dia.

Swedia dan Finlandia telah mengajukan diri pada tahun lalu untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Untuk bisa bergabung, semua atau 30 negara anggota harus menyetujui tawaran mereka. Nah, Turkiye belum rela Swedia bergabung.

Ankara telah mengatakan bahw Swedia khususnya harus terlebih dahulu mengambil sikap yang lebih jelas terhadap apa yang dilihatnya sebagai teroris, terutama militan Kurdi dan kelompok yang disalahkan atas upaya kudeta 2016 di Turkiye.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price mengatakan, Finlandia dan Swedia telah siap untuk bergabung dengan NATO.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com