Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasmus Paludan, Pelaku Pembakaran Al Quran di Swedia, Pemimpin Partai Stram Kurs

Kompas.com - 18/04/2022, 13:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Rasmus Paludan adalah pemimpin partai Stram Kurs (Garis Keras), yang berencana melakukan pembakaran Al Quran di Swedia sehingga memicu kerusuhan sejak Kamis (14/4/2022) hingga Minggu (17/4/2022).

Rasmus Paludan adalah seorang pengacara asal Denmark yang juga memegang kewarganegaraan Swedia.

Dia mendirikan Partai Stram Kurs pada 2017, dan dikenal karena mengusung agenda anti-imigrasi dan anti-Islam.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan di Swedia Menentang Aksi Pembakaran Al Quran oleh Partai Stram Kurs

Paludan sendiri berencana mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif Swedia pada September tahun ini. Namun, dia belum mengumpulkan jumlah tanda tangan yang diperlukan untuk mengamankan pencalonannya, dan kini dia sedang melakukan “tur Swedia”.

Dia dilaporkan sengaja mengunjungi lingkungan dengan populasi Muslim yang besar, di mana dia kemudian berencana membakar salinan Al Quran.

Tur partai garis keras ini telah memicu beberapa bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa kontra di seluruh negara Skandinavia sejak Kamis (14/4/2022) hingga Minggu (17/4/2022).

Rasmus Paludan telah secara teratur menjadi pusat insiden bentrokan dalam beberapa tahun terakhir.

Langkah politik Rasmus Paludan

Pria berusia 40 tahun itu sudah pernah dihukum karena rasisme, dituduh memiliki hubungan dengan Nazi, dan dikenal beberapa aksinya membakar Al Quran.

Gerakan politiknya, Stram Kurs, telah mempopulerkan diri sebagai partai “etnis Denmark”, yang ingin melarang Islam dan mendeportasi semua Muslim dari Denmark.

Baca juga: Pemimpin Partai Sayap Kanan Swedia Bakar Al Quran, Kerusuhan Pecah

Kebangkitan Stram Kurs terjadi ketika dukungan untuk gerakan nasionalis terbesar di negara itu, Partai Rakyat Denmark, telah jatuh.

“Satu-satunya agenda Stram Kurs adalah menjadi sangat keras terhadap pengungsi, imigran dan Muslim pada khususnya. Itu menarik sekelompok kecil pemilih yang berpikir kebijakan anti-imigrasi selalu bisa menjadi lebih keras dan lebih radikal,” kata spesialis pemilu dan profesor ilmu politik di Universitas Kopenhagen, Kasper Moller Hansen sebagaimana dilansir Euronews.

Sejak mendirikan partainya pada Juli 2017, Paludan telah mendapatkan pengikut di YouTube dan Snapchat.

Ketenaran virtualnya di kalangan remaja, berhasil membuatnya mengumpulkan 20.000 tanda tangan digital dukungan yang diperlukan untuk pencalonan pemilu 2019.

Namun partainya pada akhirnya hanya memenangkan 1,8 persen suara dalam pemilihan nasional pada 2019, jauh dari ambang 2 persen yang dibutuhkan untuk masuk parlemen.

Baca juga: Indonesia Kecam Aksi Pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan di Swedia

Jejak kriminal Rasmus Paludan

Pada 2019, Paludan juga melakukan pembakaran Al Quran. Pada Agustus 2020, partai Stram Kurs mengadakan "upacara pembakaran Alquran" di distrik Rosengard Malmo, yang juga memicu protes dengan kekerasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com