Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tangguhkan Visa Kunjungan bagi Warga Korea Selatan dan Jepang

Kompas.com - 11/01/2023, 07:38 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China menangguhkan penerbitan visa jangka pendek di Korea Selatan dan Jepang pada Selasa (10/1/2023).

Kebijakan itu tampaknya diambil sebagai langkah pembalasan setelah dua negara tersebut mewajibkan tes Covid-19 negatif bagi pelancong dari China.

Kedutaan Besar China di Seoul mengeluarkan pernyataan penghentian sementara waktu segala jenis layanan visa bagi warga Korea Selatan pada Selasa.

Baca juga: WHO Eropa: Lonjakan Covid-19 di China Bukan Ancaman Langsung, tapi...

Langkah ini diambil karena China menganggap Pemerintah Korea Selatan diskriminatif terhadap warga China yang datang ke Korea Selatan dan mewajibkan mereka lulus tes Covid-19.

China menghentikan layanan visa ini setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang menelepon Menelepon Korsel Park Jin.

Beijing mengeluhkan kebijakan Korea Selatan yang mewajibkan penumpang pesawat dari China menjalani tes Covid-19.

Kebijakan ini, menurut Qin, diskriminatif terhadap warga China.

Korea Selatan sendiri tidak sendirian menerapkan langkah tersebut.

Amerika Serikat, Australia, dan sejumlah negara di Eropa juga telah meminta bukti negatif Covid-19 dari para pelancong China maupun warga negara lain yang baru bepergian dari China.

Meski demikian, Park Jin bergeming dan bersikukuh dengan alasan demi keamanan masyarakat Korea Selatan.

Sebagaimana dilansir dari Associated Press (AP), melalui akun resmi di media sosial WeChat, Kedubes China di Seoul mengumumkan penghentian pelayanan visa untuk warga Korsel hingga akhir Januari. Ini termasuk layanan visa pariwisata, keperluan berobat, dan perdagangan.

Baca juga: China Klaim Banyak Wilayah Sudah Lewati Puncak Lonjakan Kasus Covid

Bagi warga Jepang juga

Selain di Korea Selatan, sejumlah biro perjalanan wisata di Jepang melaporkan China juga menghentikan layanan visa untuk warga dari "Negeri Samurai" dengan alasan yang sama.

Meski demikian, pengumuman ini belum secara resmi disampaikan oleh Kedubes China di Tokyo.

Perlakuan ketat terhadap pelancong dari China ini ditanggapi secara negatif oleh Pemerintah China.

China menuding negara-negara yang memberlakukan aturan tersebut sedang sengaja mengisolasi China.

“Bagaimana mungkin diskriminasi terhadap warga China didasari analisis ilmiah? Negara-negara itu tidak melihat fakta bahwa kasus di dalam negeri sendiri juga melonjak, tetapi dunia tidak mendsikriminasi mereka,” kata Juru Bicara Kemlu China Wang Wenbin.

Salah satu penyebab sejumlah negara mengatur ketat kedatangan pelancong dari China karena Pemerintah China dianggap tertutup mengenai jumlah kasus positif Covid-19.

Baca juga: WHO: Lonjakan Covid China Mungkin Tidak Berdampak Signifikan di Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com