Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Kerusuhan Brasil: Gedung Pemerintah Rusak, Mata Uang Jatuh

Kompas.com - 10/01/2023, 23:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Reuters/VOA Indonesia

BRASILIA, KOMPAS.com - Pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang menolak untuk menerima kekalahan dalam pemilihan presiden Oktober lalu menyerbu Kongres, Mahkamah Agung, dan istana kepresidenan pada hari Minggu (8/1/2023), seminggu setelah pelantikan saingannya yang berhaluan kiri, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.

Ribuan pengunjuk rasa melewati barikade keamanan, memanjat atap, memecahkan jendela, dan menyerbu gedung Kongres, Mahkamah Agung, dan istana kepresidenan Brasil.

Ketiga gedung itu diyakini sebagian besar kosong pada akhir pekan. Banyak di antara penyerbu percaya bahwa hasil pemilihan presiden negara itu dicurangi atau tidak dapat dipercaya.

Baca juga: Jair Bolsonaro Dilarikan ke Rumah Sakit Saat 1.000 Pendukungnya Ditangkap karena Kerusuhan Brasil…

Sebagian pengunjuk rasa menyerukan intervensi militer untuk mengembalikan mantan presiden Bolsonaro yang berhaluan kanan ke tampuk kekuasaan atau menggulingkan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dari kursi kepresidenan.

Rekaman yang dirilis oleh departemen media istana kepresidenan, yang mengatakan gambar-gambar itu direkam oleh personel pemerintah, menunjukkan kerusakan pada kantor dan area lobi gedung itu.

Pihak berwenang Brasil membersihkan puing-puing pada hari Senin (9/1/2023) di ketiga gedung yang diporak-porandakan ribuan pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro tersebut.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan pada hari Minggu (8/1/2023) para pengunjuk rasa yang menyerbu lembaga-lembaga pemerintah serta mereka yang membiayainya akan dihukum.

Serbuan pendukung Jair Bolsonaro, yang menolak menerima kekalahannya dalam pemilihan presiden, terjadi hanya seminggu setelah pelantikan da Silva, yang dikenal secara universal sebagai Lula, yang menyebut para pengunjuk rasa sebagai “fasis fanatik.”

Dalam konferensi pers, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan, “Saya ingin memberitahu Anda bahwa semua orang yang melakukan itu akan ditemukan, dan akan dihukum."

"Mereka akan melihat bahwa demokrasi menjamin hak atas kebebasan, kebebasan berkomunikasi, kebebasan berekspresi, tetapi juga menuntut agar orang menghormati institusi yang diciptakan untuk memperkuat demokrasi.”

Sementara itu, Menteri Kehakiman Brasil mengatakan pada hari Minggu (8/1/2023) bahwa penyerbuan lembaga-lembaga pemerintah di ibu kota itu merupakan upaya “sangat serius” untuk “menghancurkan aturan hukum yang demokratis.”

Baca juga: Kerusuhan Brasil: 400 Ditangkap, Ingatkan Penyerbuan Capitol AS

Menteri Kehakiman Flavio Dino mengatakan 200 pengunjuk rasa telah ditangkap dan kemungkinan lebih banyak akan ditahan.

Dino menyebut peristiwa itu sebagai “terorisme” dan “kudeta.” Dia menambahkan bahwa “sebagian besar orang Brasil, tidak ingin jenis momok kegelapan ini diterapkan dalam kehidupan di Brasil.”

Dalam jumpa pers, Dino menegaskan, “Kami tegaskan ini bukan soal kelangsungan proses pemilu. Ini adalah terorisme, ini adalah kudeta, dan kami yakin sebagian besar, jika tidak semua orang Brasil, tidak ingin jenis momok kegelapan ini diterapkan dalam kehidupan di Brasil.”

Halaman:

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com