Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Menhan Israel ke Masjid Al-Aqsa Berpotensi Rusak Status Quo

Kompas.com - 04/01/2023, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat memimpin kritik internasional terhadap kunjungan menteri keamanan nasional baru pemerintah ekstrem kanan Israel ke kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem pada hari Selasa (3/1/2022).

Tindakan Itamar Ben-Gvir membuat marah orang-orang Palestina dan sekutu AS di dunia Arab.

Dilansir dari AFP, pemerintah Barat memperingatkan tindakan semacam itu mengancam status quo yang rapuh di tempat-tempat suci Yerusalem.

Baca juga: Menteri Keamanan Israel Kunjungi Masjid Al-Aqsa, Palestina hingga AS Mengecam

"Pemerintah kami tidak akan menyerah pada ancaman Hamas," kata Ben-Gvir, bersumpah dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan juru bicaranya, setelah kelompok militan Palestina itu memperingatkan bahwa langkah tersebut adalah garis merah.

Selasa malam, militan di Gaza yang dikuasai Hamas menembakkan roket ke Israel, tetapi gagal dan menghantam tanah di dalam kantong Palestina, kata tentara Israel.

Kunjungan Ben-Gvir dilakukan beberapa hari setelah dia menjabat sebagai menteri keamanan nasional, dengan kekuasaan atas polisi, memberikan keputusannya untuk memasuki situs yang sangat sensitif itu.

Baca juga: Serangan di Masjid Al Aqsa Masih Terjadi dalam 2 Shift, KNRP Minta Indonesia Aktif

Masjid Al-Aqsa adalah tempat tersuci ketiga dalam Islam dan situs paling suci bagi orang Yahudi, yang menyebut kompleks itu sebagai Temple Mount.

Di bawah status quo lama, non-Muslim dapat mengunjungi situs tersebut pada waktu-waktu tertentu tetapi tidak diizinkan untuk berdoa di sana.

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang Yahudi, kebanyakan dari mereka adalah nasionalis Israel, yang diam-diam berdoa di kompleks tersebut, sebuah perkembangan yang dikecam oleh warga Palestina.

UEA dan Maroko, yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 2020, keduanya menentang tindakan Ben-Gvir.

Baca juga: Komandan Senior Brigade Martir Al-Aqsa Palestina Tewas dalam Serangan Pasukan Israel di Tepi Barat

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa perubahan status quo situs suci Jerualem akan tidak dapat diterima.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Amerika Serikat sangat prihatin dengan kunjungan Ben-Gvir, yang dapat memprovokasi kekerasan.

Seorang juru bicara PBB mengatakan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menyerukan agar semua orang bisa menahan diri dari langkah-langkah yang dapat meningkatkan ketegangan di dalam dan sekitar tempat suci.

Baca juga: Pawai Bendera Israel Kembali Digelar di Yerusalem, Bentrokan Meletus di Kompleks Al-Aqsa

Duta Besar Jerman untuk Israel mengatakan status quo telah lama membantu menjaga perdamaian dan keamanan yang rapuh di sekitar tempat suci dan mendesak semua pihak untuk menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com