NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Hari Kemerdekaan Myanmar ke-75 dirayakan junta dengan mengadakan pawai tentara, mengarak pasukan dan persenjataan melalui ibu kota Naypyidaw yang dibangun militer.
Pawai militer diadakan beberapa hari setelah junta Myanmar memenjarakan tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi selama 33 tahun lewat sidang tertutup.
Kudeta Myanmar berujung bentrokan antara pasukan junta dan massa anti-kudeta sejak kekuasaan kembali ke tangan militer pada Februari 2021.
Baca juga: Aung San Suu Kyi Divonis Penjara Lagi, Total Jadi 33 Tahun Harus Dibui
Junta Myanmar kini sedang mempersiapkan pemilu baru pada akhir 2023, tetapi menurut Amerika Serikat (AS) pemilihan itu akan palsu.
Tank, peluncur rudal, dan mobil lapis baja diluncurkan sejak pagi hari menuju lapangan parade di ibu kota, kata koresponden AFP.
PNS dan siswa sekolah menengah mengikuti pasukan tentara dan diiringi oleh band militer.
Kepala junta Min Aung Hlaing disambut dengan penghormatan tembakan 21 senjata saat tiba di lapangan pawai.
Rusia adalah sekutu utama dan pemasok senjata junta yang terisolasi dan membenarkan invasi Moskwa ke Ukraina.
Baca juga:
Myanmar merdeka dari penjajahan Inggris pada 4 Januari 1948 setelah perjuangan panjang Jenderal Aung San, ayah Suu Kyi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.