Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Korsel Ancam Tangguhkan Pakta Militer jika Korut Langgar Batas Wilayah

Kompas.com - 04/01/2023, 13:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com – Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyatakan akan mempertimbangkan penangguhan pakta militer antar-Korea 2018 jika Korea Utara kembali melanggar wilayah udaranya.

Pernyataan Yoon tersebut disampaikan sekretaris persnya, Kim Eun-hye, dan dikutip kantor berita Yonhap, Rabu (4/1/2023).

Sebelumnya, drone Korea Utara dilaporkan melintas ke Korea Selatan pada pekan lalu, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Tak Peduli Jelang Tahun Baru, Korea Utara Tembakkan 3 Rudal Balistik

Yoon lantas menyerukan Korea Selatan untuk membangun kemampuan respons tingkat tinggi yang melampaui tingkat standar.

Hubungan antar-Korea belakangan semakin tegang sejak Yoon menjabat sebagai Presiden Korea Selatan pada Mei 2022.

Saat awal menjabat, Yoon berjanji untuk menerapkan garis batas yang lebih keras terhadap Korea Utara.

Baca juga: Korea Utara Tembakkan 3 Rudal Balistik, Lebih dari 70 Rudal Sudah Diluncurkan Sepanjang 2022

Terkait insiden drone Korea Utara yang melintas pekan lalu, Yoon menyalahkan ketergantungan pemerintahan sebelumnya terhadap pakta militer antar-Korea 2018.

Pakta tersebut salah satunya berisi larangan kegiatan bermusuhan di perbatasan kedua negara.

Yoon memerintahkan Menteri Pertahanan Korea Selatan untuk meluncurkan unit drone canggih yang mampu melakukan serangkaian misi.

Baca juga: Korea Utara Tegas Larang Kedatangan Pelancong dari China karena Covid-19

Misi-misi yang dimaksud adalah pengawasan, pengintaian, dan peperangan elektronik.

Yoon juga meminta Menteri Pertahanan Korea Selatan untuk menyiapkan sistem yang memproduksi drone kecil yang sulit dideteksi secara massal.

“Dia juga menyerukan percepatan pengembangan untuk memproduksi drone siluman tahun ini dan segera membangun sistem pembunuh drone,” kata Kim, dikutip dari Yonhap.

Baca juga: Korea Selatan Negara Terbaru Perketat Aturan Pengunjung dari China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com